Cina Diamuk Virus Corona, Nigeria Darurat Demam Lassa

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Dunia sedang sakit. Sementara di Cina tengah genting menghadapi penyebaran virus corona yang kian menggila, di Nigeria wabah demam Lassa tengah menjadi-jadi.

Sepanjang Januari ini, wabah demam Lassa telah menelan 29 korban jiwa. Pemerintah Nigeria telah mengumumkan bahwa negara dalam kondisi darurat.

“Hingga 24 Januari 2020 lalu, 195 kasus ditemukan dan 29 kematian telah dilaporkan,” tulis pernyataan Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria (NCDC), seperti dikutip dari Aljazirah.

Sejauh ini, jumlah infeksi demam Lassa tak hanya melanda Nigeria, tapi juga seluruh Afrika Barat setiap tahunnya dengan rata-rata kasus ditemukan mencapai 100 ribu hingga 300 ribu. Kematian akibat demam ini bisa mencapai 5.000 per tahun.

Demam lassa adalah virus demam berdarah. Jenis itu satu keluarga dengan virus Ebola dan Marburg tetapi jauh lebih mematikan. Penyakit itu endemik di negara Afrika Barat dan namanya berasal dari kota Lassa di Nigeria utara, wilayah pertama kali diidentifikasi pada 1969. Kasus-kasus penyakit itu pun telah ditemukan di Sierra Leone, Liberia, Togo, dan Benin.

Virus tersebut ditularkan ke manusia dari kontak dengan makanan atau barang-barang rumah tangga yang terkontaminasi dengan kotoran hewan atau urin. Penyakit itu endemik pada populasi hewan pengerat di beberapa bagian Afrika Barat.

Virus tersebut memiliki masa inkubasi antara enam hingga 21 hari. Dapat ditularkan melalui kontak dengan orang yang terinfeksi melalui cairan dan ekskresi tubuh, yaitu darah, urin, air liur, sperma, muntah, dan tinja.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sambil Tunggu Juknis Program Makan Gratis untuk Pelajar, Pemkab Bantul Kucurkan Dana Rp50 M

DPRD dan Pemkab Bantul tengah mengantisipasi kemungkinan penggunaan APBD Kabupaten Bantul untuk mendukung program nasional makan bergizi gratis yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini