Cegah Penyebaran Corona, Arab Saudi Intruksikan Tarawih dan Salat Ied di Rumah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Perintah salat tarawih dan ied di rumah langsung diserukan oleh Mufti Besar Arab Saudi, Abdul Aziz bin Abdullah bin Mohammed Al Al-Sheikh kepada penduduk Saudi. Hal ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan penyebaran Covid-19 apabila masih terus berlanjut.

Otoritas keagamaan tertinggi di Arab Saudi mengeluarkan pernyataan tersebut pada Jumat 17 April 2020. Selain salat Tarawih, ia menambahkan agar salat Idul Fitri juga dilakukan di rumah masing-masing.

“Salat Ied akan dilakukan di rumah tanpa khotbah yang mengikutinya,” kata dia dilansir dari Arabnews, Sabtu 18 April 2020.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengkonfirmasi 518 kasus baru corona Viris dengan jumlah kematian empat orang. Dari kasus-kasus baru, 195 tercatat di Jeddah, 91 di Madinah, 84 di Riyadh, 58 di Makkah dan 38 di Dammam.

Kementerian kesehatan menambahkan bahwa 59 pasien juga telah pulih dari virus, sehingga jumlah total pemulihan di Kerajaan menjadi 990.

Arab Saudi telah melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 dengan menutup Masjid-masjid dari kegiatan agama hingga meniadakan solat jamaah dan solat jumat. Selain itu, otoritas Saudi juga telah memberlakukan jam malam dan karantina wilayah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini