MATA INDONESIA, JAKARTA – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat memberlakukan pembatasan sosial terhadap hewan peliharaan.
Kebijakan ini menyusul ditemuinya dua kasus kucing di New York yang positif terjangkit corona atau Covid-19. Para pemilik hewan diminta agar mengantisipasi penyebaran lebih luas dengan tetap mengontrol gerak peliharaannya di rumah.
CDC mengimbau agar pemilik kucing dan anjing untuk mengikat hewan peliharaannya dengan tali. Kemudian, antar hewan, harus diberi jarak minimal enak kaki dari binatang lain agar penularan bisa terhindari.
Di dalam rumah, pemilik boleh berinteraksi dengan hewan peliharaan seperti biasa. Namun, pemilik harus sering mencuci tangan dan menjaga kebersihan hewan peliharaan.
“Jarak sosial juga berlaku untuk hewan peliharaan Anda. Mereka berisiko terserang penyakit ini, jadi yang terbaik adalah berhati-hati,” kata dokter spesialis hewan, dr. Melissa Salgado mengutip Abcnews.go.com, Selasa 28 April 2020.
Ia menjelaskan, hingga kini belum ada bukti lanjutan bahwa corona yang diderita hewan peliharaan dapat menjangkit manusia. Namun, sebagai tindakan antisipasi, pemilik hewan harus tetap memberlakukan pembatasan.
Hal ini dikuatkan dengan pernyataan spesialis penyakit menular, dr Anthony Fauci mengatakan tidak ada bukti apa pun yang dia amati dari sudut pandang epidemiologi bahwa hewan peliharaan dapat menjadi ‘pemancar’ virus corona baru dalam rumah tangga. Namun, para ahli percaya beberapa hewan lebih rentan terhadap virus, sehingga pemilik juga wajib waspada.