Catat Nih! Imbauan Kemenkes untuk Ibu Hamil yang Pergi Mudik

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA

Imbauan penting dari nih dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) buat ibu-ibu hamil yang akan melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman atau kota tujuan, agar mengerti kondisi tubuh dan tidak memaksakan diri.

Disampaikan Dirjen Pelayanan Kesejatan Kemenkes Bambang Wibowo, ibu hamil harus memahami bahwa dirinya dalam keadaan mengandung sangat rentan mengalami flek atau kontraksi terus-menerus

“Tidak dilarang berpergian atau mudik. Tapi perempuan yang sedang mengandung harus mengerti diri sendiri yang dalam kondisi rentan,” ujar Bambang di Jakarta, baru-baru ini.

Ia menyebut stres fisik dan psikis saat perjalan pulang kampung berpotensi mempercepat kontraksi. Karena itu, Bambang meminta ibu hamil memprioritaskan keselamatan janin yang dikandungnya.

Terutama ibu hamil besar yang sudah menginjak usia 8,5 bulan yang nekat mudik dengan menggunakan sepeda motor, Bambang mengingatkan rentannya melahirkan saat di perjalanan.

Kemenkes telah menyiapkan 6.047 fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) di seluruh Indonesia selama masa mudik dan arus balik Lebaran 2019. Fasyankes itu terdiri dari 923 pos kesehatan, 4.210 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), 375 rumah sakit (RS) sekitar jalur pantura, 144 RS rujukan, 207 kantor kesehatan pelabuhan (KKP), dan 188 public safety center (PSC) 119.

Fasyankes yang disediakan Kemenkes untuk menghadapi hari raya Idul Fitri 1440 Hijriyah lebih banyak dari tahun lalu yang hanya sebanyak 3.910. Fasyankes tersebut beroperasi mulai H-7 hingga H+7 sesuai dengan penetapan tanggal mudik Kementerian Perhubungan.

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini