Buwas: Walau Ada Perintah, Saya Bertahan Tidak Impor Beras

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau akrab disapai Buwas menegaskan, ia masih akan terus bertahan dengan penyerapan beras lokal dan menolak impor seperti sebelum-sebelumnya.

Menurut budi, Indonesia harus memiliki ketahanan pangan di tengah pandemi. Walaupun beras lokal kalah dalam kuantitas atau kualitas, namun dengan penyerapan yang tepat, maka tercipta ketahanan pangan.

“Kenapa saya bertahan tidak impor walau ada perintah impor, cadangan beras kita saja masih ada 1,4 juta ton dari petani kita, kenapa harus impor?” kata Buwas di Pandeglang, Selasa 28 Juli 2020.

Namun, Buwas berkata, jika harus impor, Bulog akan melakukannya. Hanya saja, alasan impor tersebut haruslah dengan level urgensi yang tinggi.

Buwas mengakui, jika ingin pekerjaan Bulog mudah dan cepat, pihaknya bisa langsung impor beras besar-besaran. Harga terjangkau, kualitas bagus, masyarakat dapat beras dengan harga murah.

Apalagi, produksi beras di luar negeri lebih banyak dan tidak terhalang cuaca, baik panas maupun hujan. Sebagai perbandingan, satu ha lahan di Indonesia bisa memproduksi beras 6 hingga 7 ton, sementara di Vietnam, produksinya bisa 9 hingga 12 ton.

Hanya saja, Buwas ingin tetap menyerap beras dari petani lokal, agar ketahanan pangan bisa tercipta, dan kedaulatan pangan bukan mimpi lagi di masa depan.

“Ini tantangan kita. Tahun 2018, 2019, tidak ada impor, Insya Allah tahun ini tidak impor juga. Gimana mungkin kita agraris, sawahnya bagus, masa impor? Yang tertinggi itu kedaulatan pangan, tapi sekarang, ketahanan pangan saja masih ‘katanya’. Kalau punya ketahanan pangan, diapain saja kuat,” ujar Buwas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

BEM Nusantara DIY Gelar Aksi Peringatan Hari Buruh Internasional

Mata Indonesia, Yogyakarta - BEM Nusantara DIY melakukan aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Titik Nol Yogyakarta pada Rabu, 1 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini