Bulan Ini, Pertamina Bakal Turunkan Harga BBM

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pemerintah melalui PT Pertamina (Persero) berencana menurunkan harga BBM non subsidi pada bulan ini, jika pelemahan harga minyak mentah dunia berlanjut.

“Jika sampai akhir bulan ini harga minyak dunia tetap di posisi rendah, maka dimungkinkan bagi Pertamina untuk melakukan penyesuaian harga BBM non subsidi,” ujar VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman dalam keterangan tertulis.

Pada akhir pekan lalu, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei berada di kisaran 26,98 US dolar per barel. Sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei sebesar 25,53 US dolar per barel.

Harga minyak mentah dunia cenderung menurun dalam beberapa waktu terakhir akibat ketegangan hubungan antara Arab Saudi dan Rusia. Arab Saudi ingin pemangkasan produksi minyak kembali dilakukan, namun hal ini tidak diamini oleh Rusia.

Sedangkan harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) per Februari 2020 berada di kisaran 56,61 US dolar per barel. ICP setidaknya sudah turun 8,77 US dolar per barel akibat pandemi virus corona atau Covid-19.

“Pertamina sudah melakukan penurunan harga BBM non subsidi sejak Februari lalu dan harga BBM Pertamina yang berlaku saat ini masih kompetitif,” katanya.

Saat ini, harga BBM non subsidi Pertamina untuk jenis Pertamax Turbo sebesar Rp 9.850 per liter, Pertamax Rp 9.000 per liter, dan Pertalite Rp 7.650 per liter. Sementara Pertamina Dex Rp 10.200 per liter dan Dexlite Rp 9.500 per liter.

Ke depan, Fajriyah mengatakan perusahaan juga akan memantau perkembangan nilai tukar rupiah dan inflasi. Sebab, kedua indikator tersebut juga mempengaruhi perhitungan harga BBM non subsidi.

Saat ini, kurs rupiah berada di kisaran Rp16.800 per dolar AS di perdagangan pasar spot pagi ini. Sementara tingkat inflasi Indonesia sebesar 0,28 persen secara bulanan dan 2,98 persen secara tahunan per Februari 2020.

“Adapun untuk harga BBM subsidi dan penugasan adalah kewenangan pemerintah untuk penetapan harga jualnya,” katanya.

Pada prinsipnya, perusahaan selaku operator akan menyesuaikan dengan peraturan pemerintah. Sampai saat ini, sambung dia, harga BBM mengacu pada ketentuan Kementerian ESDM. Jika ada perubahan ketentuan, perusahaan akan menyesuaikan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya untuk menghitung dampak penurunan harga minyak mentah dunia terhadap BBM baik yang mendapatkan subsidi maupun nonsubsidi.

“Ini harus direspons dengan kebijakan yang tepat dan kami juga harus bisa memanfaatkan momentum dari penurunan minyak ini untuk perekonomian Indonesia,” ujar Jokowi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini