MINEWS, JAKARTA-Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta warga yang tinggal di Samudera Hindia Barat Lampung hingga Selatan Jawa Timur untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi.
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” ujar BMKG, dalam keterangannya, Sabtu 18 Mei 2019.
Peringatan dini gelombang tinggi berlaku sejak 18 Mei pukul 07.00 WIB hingga 21 Mei 2019 pukul 07.00. Terdapat pusat tekanan rendah 1010 hPa di Laut Arafuru dan pola sirkulasi di Samudra Hindia barat Pulau Nias.
“Pola angin di wilayah utara Indonesia umumnya dari barat daya-barat laut dengan kecepatan 3-15 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan selatan Banten, Laut Arafuru bagian barat dan timur, Perairan Yos Sudarso-Merauke. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut,” tulis BMKG.
BMKG menyebut tinggi gelombang mencapai 2,50 hingga 4 meter (berbahaya) berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Lampung hingga selatan Jawa Timur, perairan Selatan Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Letti, Perairan Selatan Kepulauan Babar hingga Kepulauan Tanimbar, Laut Arafuru.
Adapun tinggi gelombang dengan mencapai 1,25 hingga 2,250 meter (waspada) berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan Sabang Banda Aceh, perairan barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai, Perairan Enggano Bengkulu, Perairan barat Lampung, samudra hindia Barat Aceh hingga Bengkulu, Prairan selatan Jawa Barat hingga Pulau Sumba, selat Bali hingga Lombok, Alas, Sape bagian Selatan.
Serta Perairan Selatan Pulau Sawu hingga Kupang dan Pulau Rote, Laut Sawu dan laut Timor Selatan NTT, Samudra Hindia Selatan Bali hingga NTT, Selat Karimata bagian selatan Laut Jawa, Perairan Selatan Kalimantan, Selat Makassar bagian selatan, perairan timur Kepulauan Wakatobi, Laut Flores bagian timur, perairan selatan Ambon, Laut Banda bagian barat, perairan utara Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Tanimbar, perairan selatan Kepulauan Kei hingga Kepulauan Aru, perairan barat Yos Sudarso.
BMKG meminta masyarakat memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Perahu nelayan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang diatas 1,25 meter. Kapal Tongkang kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Kapal Ferry kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang diatas 2,5 meter. Kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang diatas 4 meter.