MATA INDONESIA, KABUL – Otoritas Taliban di Kota Herat, Afghanistan barat, membunuh empat orang yang diduga penculik. Tubuh salah satu pria tersebut kemudian digantung di depan umum dengan menggunakan derek.
Seorang pejabat pemerintah setempat mengungkapkan bahwa hal tersebut dilakukan untuk mencegah orang lain melakukan hal serupa.
Sher Ahmad Ammar, Wakil Gubernur Herat, mengatakan bahwa empat orang itu telah menculik seorang pengusaha lokal dan putranya. Para penculik itu bermaksud membawa korban ke luar kota, namun mereka tertangkap pihak patroli yang mendirikan pos-pos pemeriksaan di sekitar kota.
Baku tembak tak dapat terelakkan. Keempat penculik tersebut dilaporkan tewas di tempat, sementara satu tentara Taliban mengalami luka.
“Jenazah mereka dibawa ke alun-alun dan digantung di kota sebagai pelajaran bagi para penculik lainnya,” kata Wakil Gubernur Herat, Sher Ahmad Ammar, melansir Reuters, Minggu, 26 September 2021.
Warga Herat, Mohammad Nazir, mengatakan dia sedang berbelanja makanan di dekat Alun-Alun Mostofiat kota itu ketika dia mendengar pengumuman melalui pengeras suara yang meminta perhatian orang-orang.
“Ketika saya melangkah maju, saya melihat mereka membawa mayat di truk pickup, kemudian mereka menggantungnya di derek,” ucapnya.
Berdasarkan rekaman yang beredar, tubuh para penculik itu berlumuran darah. Sebuah catatan disematkan di dada penculik “Ini adalah hukuman untuk penculikan”.
Dalam sebuah wawancara dengan Associated Press pada pekan ini, tokoh senior Taliban Mullah Nooruddin Turabi mengatakan kelompok itu akan mengembalikan hukuman seperti amputasi dan eksekusi mati untuk mencegah kejahatan.
Terlepas dari kecaman internasional, Taliban mengatakan mereka akan terus menjatuhkan hukuman cepat dan berat kepada pelanggar hukum untuk menghentikan kejahatan seperti perampokan, pembunuhan dan penculikan yang telah meluas di Afghanistan.
Amerika Serikat (AS) mengecam komentar Turabi mengenai hukuman eksekusi mati dan memotong anggota tubuh. AS mengatakan setiap pengakuan potensial terhadap pemerintah yang dipimpin Taliban di Kabul akan bergantung pada penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Menurut kantor berita resmi Bakhtar, delapan penculik juga ditangkap dalam insiden terpisah di provinsi barat daya Uruzgan.