Berhasil Sembuh, Ini 4 Fakta di Balik Perjuangan Rachel Amanda Lawan Kanker Tiroid

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Sempat lama vakum dari dunia hiburan, aktris cantik Rachel Amanda kini mulai kembali menghiasi layar kaca. Rachel kembal ke dunia entertainment usai lama berjuang melawan kanker tiroid sampai akhirnya dinyatakan sembuh.

Buat kalian yang belum tahu, Rachel Amanda rupanya sempat divonis menderita kanker tiroid pada 2014 silam hingga kondisi fisiknya sangat drop.

Beruntung, lingkungan terdekatnya selalu memberi dukungan dan mendampinginya dalam melalui proses pengobatan yang berat. Sampai akhirnya, dokter benar-benar menyatakannya sembuh dari penyakit mengerikan itu.

Lantas bagaimana perjuangan Rachel melawan kanker tiroid hingga pulih? Berikut fakta-faktanya.

Didiagnosis kanker tiroid pada 2014

Pada 2014, ia mendapati kondisi tiroidnya semakin membesar. Setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut, dokter memvonis Rachel kanker tiroid dan menyarankan Rachel untuk operasi.

Ia pun menjalani serangkaian operasi hingga radiasi untuk pengobatan. Demi sembuh ia juga melakukan istirahat panjang. Beruntung, Rachel akhirnya dinyatakan sembuh sekarang.

Berjuang melawan sedih dan stres

Divonis menderita penyakit berat tentu membuat dirinya sempat down, tapi Rachel terus berusaha untuk melawan stres dan sedih dalam dirinya.

“Bohong kalau orangtua aku nggak sedih. Tapi aku melihat orangtua aku selalu optimis, dari sana akhirnya aku juga malah lebih semangat dan optimis. Kebetulan aku juga tipe yang ndablek, jadi yang aku pikirkan, saat ini mesti gimana nih?” kata Rachel, dikutip Minggu, 4 Agustus 2019.

“Waktu itu aku radiasi hanya satu kali, yang menggunakan sinar gama dan kebetulan, saat itu jenisnya papilari, jika dibandingkan dengan jenis lainnya, ibaratnya kanker tiroid aku ini stadium satu. Jadi dosisnya kecil,” ujar Rachel menjelaskan.

Sempat Diisolasi

Saat menjalani pengobatan radiasi, Rachel sempat “diisolasi”. Sekitar 1 minggu ia tidak boleh dekat dengan orang lain.

“Waktu menjalani pengobatan radiasi, aku diantar ayah. Tapi setelah aku minum obat, ayah yang ngerasa pusing. Jadi itu efeknya. Ketentuan dari dokter, piring harus sendiri, nggak boleh bersama-sama, handuk juga sendiri, nggak boleh dekat anak kecil dan ibu hamil karena mereka yang paling rentan untuk kena merasakan efek radiasi,” kata Rachel.

Tetap rutin mengonsumsi obat

Meski sudah dioperasi dan dinyatakan sembuh, Amanda masih harus secara rutin mengonsumsi obat untuk tiroidnya. Setiap bulan ia juga masih harus menjalani cek derah untuk mengukur kadar hormon tiroid dan pemindaian tubuh tiap setahun sekali.

“Penyakit ini invisible. Dari luar kita terlihat sehat-sehat saja, padahal gejala penyakitnya membuat kita gampang lelah,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini