Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah memperlihatkan komitmen yang kuat dalam memberantas perjudian online, yang semakin meresahkan masyarakat. Upaya ini mendapat apresiasi yang tinggi dari berbagai kalangan, termasuk dari tokoh-tokoh agama yang memegang peran penting dalam kehidupan sosial dan spiritual masyarakat.
Tokoh agama, dengan pengaruhnya yang luas, berperan besar dalam membentuk opini publik dan menegakkan nilai-nilai moral di tengah masyarakat. Penghargaan mereka terhadap langkah tegas pemerintah menjadi indikator penting bahwa tindakan tersebut tidak hanya relevan, tetapi juga mendukung upaya kolektif dalam menjaga integritas moral bangsa.
Presiden Joko Widodo (Presiden Jokowi) sendiri telah mengajak seluruh tokoh agama hingga masyarakat luas untuk melaporkan jika ada indikasi tindakan judi online. Menurut Presiden Jokowi, pertahanan pribadi merupakan cara agar terhindar dari judi online. Ia mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan sejumlah upaya untuk memberantas dan memerangi perjudian online, termasuk menutup 2,1 juta situs judi online dan membentuk satuan tugas (Satgas) judi online.
Presiden Jokowi juga mengingatkan semua masyarakat untuk tidak melakukan judi, baik online maupun offline, serta meminta masyarakat agar menggunakan uang yang dimiliki untuk modal usaha atau ditabung. Presiden Jokowi menuturkan bahwa tindakan judi memiliki banyak dampak negatif bagi masyarakat, mulai dari kejahatan, kekerasan yang menimbulkan korban jiwa, harta benda yang habis terjual, hingga perceraian suami istri karena judi. Ia menekankan bahwa judi bukan hanya mempertaruhkan uang, tetapi juga masa depan diri sendiri, keluarga, dan anak-anak .
Perjudian online bukan hanya masalah hukum, tetapi juga persoalan moral dan sosial yang serius. Perjudian merupakan perilaku yang merusak diri dan keluarga, serta bertentangan dengan ajaran agama yang mengajarkan untuk bekerja keras dan mencari rezeki yang halal. Oleh karena itu, Ustadz Ahmad memandang upaya pemerintah dalam memberantas perjudian online sebagai langkah yang sangat positif dan sejalan dengan nilai-nilai agama.
Perjudian online telah menjadi ancaman nyata bagi masyarakat, khususnya generasi muda. Dengan mudahnya akses internet, anak-anak dan remaja dapat terjerumus dalam praktik ini tanpa pengawasan yang memadai dari orang tua. Hal ini bisa menyebabkan masalah kecanduan, hutang yang menumpuk, dan bahkan tindak kriminal lainnya. Oleh karena itu, langkah pemerintah untuk memblokir situs-situs perjudian online dan menangkap pelaku utamanya adalah tindakan yang sangat diperlukan.
Dukungan masyarakat, khususnya dari kalangan religius, sangat penting untuk memastikan keberhasilan langkah ini. Seluruh umat harus bersama-sama memerangi praktik perjudian online, baik melalui edukasi maupun pengawasan di lingkungan masing-masing.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, KH Samsul Ma’arif, juga menyampaikan dukungannya terhadap upaya pemerintah. Kiai Samsul mendorong adanya kerja sama antara tokoh agama, ormas, dan lembaga keagamaan dengan pemerintah untuk memberantas judi online secara bersama-sama. PWNU DKI Jakarta terbuka untuk mengadakan diskusi lebih lanjut dengan dinas dan lembaga terkait, terutama Dinas Kominfo dan Polda Metro Jaya, guna mencari solusi bersama untuk memberantas praktik judi online yang semakin meresahkan masyarakat .
Kiai Samsul mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama memberantas praktik judi online. PWNU DKI Jakarta siap untuk menjadi fasilitator dalam upaya memberantas praktik judi online di Jakarta. Kiai Samsul menekankan bahwa mengabaikan permasalahan judi online adalah sama dengan bersikap egois dalam beragama.
Tokoh agama lain yang juga memberikan apresiasi adalah Romo Antonius, seorang pemuka agama Katolik yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Romo Antonius menyoroti bahwa perjudian online bukan hanya berdampak pada individu, tetapi juga memiliki efek domino yang merugikan masyarakat secara luas. Ia mencatat bahwa banyak keluarga yang hancur akibat kecanduan perjudian, yang pada gilirannya menyebabkan meningkatnya angka perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, dan berbagai masalah sosial lainnya. Menurutnya, langkah tegas pemerintah adalah bentuk perlindungan terhadap nilai-nilai keluarga yang menjadi dasar dari struktur sosial masyarakat Indonesia.
Sementara itu, pendekatan holistik dalam memberantas perjudian online juga cukup penting. Selain tindakan hukum yang tegas, diperlukan juga upaya pencegahan melalui pendidikan dan pembinaan moral sejak dini. Dalam hal ini, peran lembaga agama sangat krusial. Gereja, masjid, dan tempat ibadah lainnya harus menjadi pusat edukasi yang menyadarkan umat tentang bahaya perjudian.
Selain itu, masyarakat juga perlu mengapresiasi kerja sama antara pemerintah dan lembaga-lembaga agama dalam upaya ini. Sinergi antara keduanya dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk memberantas praktik perjudian.
Secara keseluruhan, apresiasi dari tokoh-tokoh agama menunjukkan bahwa upaya pemerintah dalam memberantas perjudian online telah mendapatkan dukungan moral yang kuat dari masyarakat. Langkah-langkah pemerintah yang tegas dan sistematis, didukung oleh peran aktif tokoh agama, diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang lebih bersih dari praktik perjudian dan berbagai bentuk kemaksiatan lainnya.
Dengan sinergi yang baik antara pemerintah dan tokoh agama, Indonesia dapat terus maju dalam membangun masyarakat yang sehat secara moral dan sosial. Upaya ini tentunya memerlukan kerja sama yang berkelanjutan dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. Dukungan mereka tidak hanya memperkuat langkah pemerintah, tetapi juga memberikan harapan bahwa bersama-sama, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang, bebas dari jeratan perjudian online dan berbagai bentuk kemaksiatan lainnya.