MATA INDONESIA, JAKARTA – Setelah kebocoran data BJPS Kesehatan, kini giliran Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang kabarnya mengalami peretasan.
Hacker yang berulah tersebut, mengirimkan SMS blast ke banyak warga terkait peringatan dini tsunami.
Namun, kabar itu dibantah Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono. Ia memastikan, SMS tersebut tersebar di masyarakat bukan karena ulah hacker.
Daryono menjelaskan, SMS di BMKG adalah material untuk tes warning yang secara tidak terduga keluar atau disebarkan oleh sistem diseminasi informasi gempa dan peringatan dini tsunami.
Sistem diseminasi saat ini masih dalam proses pengembangan dan akan dilakukan tes pada Juni nanti.
“Sistem diseminasi informasi gempa dan peringatan dini tsunami masih dalam proses pengembangan yang akan dilakukan tes pada Juni nanti. Namun, ada gangguan sistem yang menyebabkan tes warning ujicoba itu keluar,” kata Daryono, seperti dikutip dari CNNIndonesia, Minggu 30 Mei 2021.
Buntut dari penyebaran SMS gelap tersebut, Daryono mengatakan pihaknya segera melakukan klarifikasi dengan SMS susulan yang membantah peringatan dini tsunami.