MINEWS, BOGOR – Sebuah pabrik amunisi kaliber sedang bakal dibangun PT Pindad (Persero) di Malang, Jawa Timur. Rencana korporasi itu akan dimulai dengan “groundbreaking” pada tahun 2020 nanti.
Menurut General Manager Senjata Pindad Yayat Ruyat, groundbreaking dilakuan setelah korporasi pelat merah ini melakukan kontrak pengadaan mesin. “Ini kita sudah melakukan kontrak pengadaan mesinnya, dari sini kita akan mendefinisikan produknya maka tahun depan sudah bisa ‘groundbreaking’,” ujar Yayat di Bogor, Selasa 9 April 2019.
Nantinya, pabrik akan memproduksi amunisi kaliber 20mm – 40mm. Untuk membangun lini produksi ini, lanjut Yayat, pihaknya perlu mendengar masukkan, arahan dan saran dari seluruh pemangku kepentingan, khususnya pengguna.
Alasan memilih produksi amunisi kaliber sedang, Yayat mengaku karena adanya potensi kebutuhan dalam negeri yang bisa menghemat devisa hingga triliunan rupiah.
“Berdasarkan data yang disampaikan oleh perwakilan dari Asisten Perencanaan Umum Panglima TNI bahwa untuk rencana strategis atau renstra lima tahun mendatang terdapat dana Rp 3 triliun, jadi dengan kita melakukan produksi sendiri kita bisa menghemat devisa triliunan rupiah,” kata dia.
Tak hanya itu, untuk menguasai teknologi amunisi kaliber besar maka Pindad perlu menguasai terlebih dahulu teknologi amunisi kaliber sedang (20mm sampai dengan 40mm) yang merupakan amunisi pertengahan atau antara kaliber kecil dan besar.
Menurut Yayat, penguasaan teknologi amunisi kaliber sedang juga memiliki nilai strategis. Yakni Indonesia bisa mandiri, memiliki daya tawar dan daya gentar terhadap ancaman yang datang dari luar.
“Untuk ekspor amunisi sedang sangat terbuka. Semisal pada saat ini perkembangan di ASEAN maupun di Asia Pasifik dikarenakan konstelasi geopolitik dan hubungan antarnegara yang sedang panas seperti Laut China Selatan, hubungan India-Pakistan, Semenanjung Korea menjadikan kebutuhan untuk amunisi ini sangat besar,” ujarnya.