Banyak Sampah Tercecer di Pinggir Jalan, Pemkot Jogja Siasati agar Tak Bau Memasuki Musim Hujan

Baca Juga

Mata Indonesia, Yogyakarta – Pemkot Jogja menyiasati sampah-sampah yang menumpuk di pinggir jalan Kota Jogja dengan langsung mengangkut timbunan sampah dengan truk milik pemerintah setempat. Bukan tanpa alasan, memasuki musim hujan, sampah-sampah tersebut berpotensi menimbulkan bau dan kotoran.

“Kami pastikan kami angkut seluruhnya. Memang banyak yang ditemukan di pinggir jalan, tapi kamu tegaskan kita angkut seluruhnya,” ujar Kepala Bidang Persampahan DLH Kota Jogja, Ahmad Haryoko, Senin 20 November 2023.

TPST Piyungan sendiri sudah membatasi jumlah sampah yang boleh masuk ke dalam lokasi tersebut, termasuk Kota Jogja. Pemkot akan memaksimalkan depo-depo yang ada di Kota Jogja untuk mengirim sampah yang ada di kompleks warga ke lokasi depo atau TPS yang ada.

Di sisi lain Haryoko sudah mengarahkan para petugas yang ada di depo untuk membenahi saluran pembuangan air. Hal itu untuk memastikan tidak ada genangan air yang berdampak pada penampungan depo yang berpotensi menimbulkan masalah baru.

“Arahan sudah kamu berikan agar tidak ada saluran air yang tersumbat sampah,” katanya.

Menyusul dengan musim hujan yang akan terjadi cukup intens, dirinya mengingatkan masyarakat untuk membuang sampah ke depo. Ia menegaskan agar warga tak membuang sampah ke pinggir jalan.

“Jangan sampai dibuang ke jalanan. Memang sistem pembuangan di TPS ini kan tiga hari beroperasi satu hari libur. Maka saat libur kita imbau agar warga tak buang sampah dulu. Disimpan di rumah masing-masing, karena hanya sehari,” sebut dia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini