MATA INDONESIA, JAKARTA-Para pengusaha diajak untuk meluaskan ekspansinya dengan meningkatkan pertumbuhan kredit. Tujuannya agar mampu mendorong pemulihan ekonomi.
Data pertumbuhan kredit Indonesia pada Desember 2021 sekitar 5,2 persen, masih jauh dari kondisi sebelum terjadinya pandemi Covid-19.
“Kredit itu kita inginnya tumbuhnya double digit sehingga dunia usaha itu punya sumber untuk membiayai ekspansi-ekspansinya,” kata oleh Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara.
Adanya kredit membuat dunia usaha memiliki pendanaan yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan dan membantu memulihkan ekonomi Indonesia.
“Moga-moga ke depan teman-teman pengusaha muda makin yakin dengan pemulihan ekonomi kita, tambah lagi ekspansi dunia usahanya. Ini yang menjadi sumber pertumbuhan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wamenkeu menegaskan bahwa kredit atau utang merupakan alat yang digunakan pemerintah dan pengusaha untuk melakukan ekspansi dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi.
“Utang itu adalah alat kita. Pengusaha yang sehat itu pasti punya utang. Karena utang memungkinkan pengusaha untuk ekspansi. Di pemerintahan juga sama,” katanya.
Pemerintah akan terus mendukung para pengusaha melalui berbagai kebijakan, seperti relaksasi pajak dan restitusi PPN dipercepat.
APBN tahun 2022 juga tetap akan fleksibel dan antisipatif dalam menghadapi risiko pandemi, mempercepat pemulihan ekonomi, melanjutkan pembangunan infrastruktur prioritas, meningkatkan daya saing, serta mendukung reformasi struktural sebagai instrumen mewujudkan Indonesia maju 2045.