MATA INDONESIA, JAKARTA-Gempa berkekuatan 4,8 magnitudo melanda Kabupaten Karangasem, Bali, pada pukul 03.18 WIB. Gempa tersebut terjadi disebabkan aktivitas sesar atau patahan aktif lokal.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan episentrum gempa terletak di koordinat 8,32 Lintang Selatan, 115,45 Bujur Timur, 8 kilometer (km) barat laut Karangasem dengan kedalaman 10 km, dan menyebabkan sejumlah kerusakan bangunan di Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali.
“Memperhatikan mekanisme sumber gempa Bali M4,8 yang merusak pagi ini, tampak bahwa gempa yang terjadi diakibatkan oleh aktivitas sesar atau patahan aktif lokal, bukan akibat sesar naik Flores (Flores Back Aec Thrusting,” ujarnya mengutip dari akun Twitter resminya @DaryonoBMKG, Sabtu 16 Oktober 2021.
Dia mengatakan meski ada dugaan karena lokasi episenter di kompleks Gunung Api Agung-Batur, bisa jadi ada kaitan dengan migrasi magma yang mencetuskan aktivitas sesar lokal.
“Pusat gempa Karangasem pagi ini terletak di zona gempa swarm Komplek Gunung Agung dan Gunung Batur pada tahun 2017,” ujarnya.
Dia menjelaskan gempa swarm yang pernah terjadi pada bulan September-Oktober 2017 memiliki magnitudo terbesar 4,2. Selanjutnya pada 8 November 2017 terjadi gempa paling kuat dengan M4,9 yang juga menimbulkan kerusakan ringan.
Hasil monitoring BMKG hingga pukul 05.30 WIB tercatat tiga kali gempa susulan (aftershocks) pascagempa 4,8 yang merusak di Rendang, Karangasem, Bali. Gempa dirasakan dengan kekuatan M3,8 (dirasakan di Karangasem III MMI), M2,7 dan M1,7 yang terjadi pukul 03.52 WIB.
Daryono mengatakan gempa di Rendang Karangasem Bali M4,8 yang terjadi tadi pagi tidak hanya berdampak menimbulkan kerusakan bangunan rumah, tetapi ternyata memicu dampak ikutan (collateral hazard) seperti longsoran dan runtuhan batu di beberapa tempat, ujar dia.
“Di kawasan pegunungan yang terdapat perbukitan tebing curam, dampak ikutan gempa kuat berupa longsoran dan runtuhan baru lazim terjadi, sehingga efek topografi semacam ini patut diwaspadai saat dan pasca gempa,” ujarnya.
Tak hanya itu, gempa berkekuatan magnitudo 5,0 juga terjadi di Kabupaten Kaur, Bengkulu, pukul 06.17 WIB.
BMKG melaporkan titik koordinat gempa bumi berada pada 4,92 Lintang Selatan (LS) dan 102,95 Bujur Timur (BT). Pusat gempa berada di laut 46 kilometer Barat Daya Kaur, Bengkulu. Sementara kedalaman mencapai 17 km.
“Gempa dirasakan (MMI) III Liwa, II-III Kapahiang, II Pagar Alam,” tulis BMKG dalama akun twitternya.