Mata Indonesia, Tarakan – Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menemukan ribuan produk pangan Tanpa Izin Edar (TIE) di Kota Tarakan.
Hal tersebut disampaikan Herianto Baan, Kepala Balai POM Tarakan kepada awak media saat konferensi pers hasil pengawasan rutin khusus Ramadan dan jelang Idul Fitri 1444 H/2023 di Balai POM Tarakan, Selasa 18 April 2023
“Jenis temuan di Tarakan antara lain produk Tanpa Izin Edar (TIE) sebanyak 275 item dengan jumlah 4.594 pieces. Kebanyakan produk pangan asal Malaysia seperti Milo, Apollo, dan lain-lain. Kadaluwarsa sebanyak 66 item dengan jumlah 825 pieces. Dan rusak sebanyak 8 dengan jumlah 71 pieces,” ucapnya.
Terhadap temuan itu, Herianto Baan memberikan atensi khusus kepada produk tanpa izin edar. Ia mengatakan perlu upaya untuk mengurangi produk-produk tersebut masuk ke Indonesia.
“Bagaimana kita mengurangi peredaran produk pangan TIE, supaya jangan sampai masyarakat kita mengkonsumsi produk TIE yang akibatnya bisa membahayakan generasi muda kita,” tuturnya.
Dari temuan itu, negara juga turut dirugikan secara keekonomian. Untuk di Tarakan, nIlainya ditaksir mencapai Rp 123.497.300.
Herianto menyebut kegiatan pemeriksaan ini dilakukan melalui 6 tahapan. Mulai 13-19 April 2023. Adapun pangan olahan yang diawasi oleh BPOM yakni pangan olahan Tanpa Izin Edar (TIE), pangan olahan kadaluarsa, pangan olahan rusak, dan produk parcel.
Sementara itu, latar belakang kegitan ini dilakukan karena adanya peningkatan permintaan (demand) kebutuhan masyarakat terhadap pangan olahan diikuti peningkatan persediaan (supply) di sepanjang bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H / Tahun 2023.
“Tujuanya adalah melindungi Masyarakat dengan memastikan produk pangan yang beredar terjamin aman,”ucapnya.