Bahaya, Penularan Covid-19 dari Klaster Keluarga Meningkat di Tangsel

Baca Juga

MATA INDONESIA, TANGERANG SELATAN – Klaser keluarga menjadi salah satu sumber penularan tertinggi Covid-19 di Kota Tangerang Selatan. Hal ini disampaikan oleh Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie.

“Iya klaster keluarga memang saat ini angkanya ya nomor satu penularan di Tangerang Selatan,” kata Benyamin, Minggu 24 Januari 2021.

Keterbatasan ruang perawatan di rumah sakit menyebabkan banyak pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.

“Kami sudah menerbitkan satu arahan, katakan SOP untuk isolasi mandiri berkualitas itu kayak apa,” kata Benyamin.

Ia berharap isolasi mandiri jangan sampai membuat keadaan semakin parah karena menciptakan klaster keluarga. Maka peran Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 di tingkat RT/RW harus berperan aktif dalam melakukan pengawasan terhadap warga yang menjalani isolasi mandiri.

Selain itu, Benyamin berharap agar masyarakat sekitar juga bisa membantu memenuhi kebutuhan pasien yang menjalani isolasi mandiri. Tindakan tersebut bisa membatasi mereka untuk beraktivitas di luar rumah.

“Yang kedua, bantuan lingkungan setempat untuk supply makanan dan sebagainya itu juga harus dijamin, katakanlah demikian oleh satgas di tingkat bawah. Ini yang saya kira masih harus kita tingkatkan ke depan,” kata Benyamin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini