MATA INDONESIA ,MADRID – Gadis berusia satu tahun meninggal dunia setelah dihantam batu es berukuran empat inci selama badai ekstrem di Spanyol pada 30 Agustus 2022.
Saat ini Spanyol megalami badai es yang ekstrem akibat cuaca ekstrem yang terus memburuk. Hujan es yang ekstrem tersebut terjadi di sekitar kota Catalan, La Bisbal de I’ Emporda, Spanyol.
Balita tersebut adalah satu dari 30 orang yang mengalami luka-luka setelah terdampak langsung dari hujan es tersebut.
Dia dilarikan ke Rumah Sakit Josep Trueta di Girona pada Selasa sore namun meninggal Rabu 31 Agustus 2022 dini hari. Kepala korban mengalami trauma yang sangat parah.
Sebagian besar dari 28 korban lainnya membutuhkan perawatan medis akibat cedera kepala yang parah dan membutuhkan jahitan. Sebagian lainnya juga mengalami patah tulang.
Hujan es yang terjadi dan wisata Girona merupakan daerah dengan hujan es terbesar dalam kurun waktu dua puluh tahun terakhir.
Badai batu es mulai melanda Catalan sekitar pukul 19.30 di hari Selasa dan beberapa menit kemudian balita tersebut mengalami pukulan yang sangat keras. Badai es tersebut berlangsung sekitar 15 menit.
Melansir dari Daily Mail, dia telah dibawa ke rumah sakit terdekat namun trauma yang diderita di kepalanya membuat nyawanya tidak dapat di tolong lagi.
Kantor berita Spanyol melaporkan petugas pemadam kebakaran menerima lebih dari 40 panggilan darurat akibat banyaknya kerusakan pada bangunan dan kabel. Petugas pemadam kebakaran juga menolong korban yang mengalami luka-luka.
Bunyi batu es saat mendarat di permukaan yang keras berbunyi sangat keras. Hal tersebut menunjukkan bahwa es yang jatuh sangat keras dan berbahaya.
Para ahli cuaca di Spanyol mengatakan bahwa risiko topan di Spanyol meningkat dengan rekor gelombang panas tahun ini yang disebabkan oleh pemanasan global.