Awas Karhutla, BPBD Temukan 185 Titik Panas di Kalsel

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Musim kemarau telah memasuki masa-masa puncak. Kebakaran hutan dan lahan menjadi ancaman nyata. Hal ini terbukti dengan ditemukannya 185 titik panas di Kalimantan Selatan oleh BPBD setempat pada Sabtu 19 September 2020.

Ratusan titik panas itu terpantau satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). BPBD menyatakan, titik panas diiringi kebakaran hutan dan lahan atau karhutla yang kian meluas.

“Dalam sepekan terakhir, hotspot terbilang tinggi. Bahkan pada Kamis lalu ada 195 titik terpantau dengan kebakaran lahan cukup banyak terjadi,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel Sahruddin di Banjarbaru, Sabtu.

Ia merinci, kebakaran lahan banyak terjadi di daerah Kabupaten Banjar, Tapin, Hulu Sungai Selatan hingga Hulu Sungai Tengah dan Hulu Sungai Utara.

Pihaknya pun sudah mengerahkan helikopter water bombing ke titik-titik kebakaran, terutama yang sulit ditembus oleh satuan tugas darat.

Sahruddin mengaku bersyukur musim kemarau saat ini masih diselingi hujan meski sifatnya hanya hujan lokal dengan intensitas rendah. Karena itu, menurut dia, lahan yang terbakar belum menyentuh lapisan tanah gambut yang kondisinya masih basah akibat hujan yang masih kerap terjadi.

“Karena kalau sudah lapisan gambut yang terbakar, tentu semakin sulit dipadamkan lantaran kedalaman api hingga beberapa meter. Jika sudah begitu, pemadaman perlu ekstra kerja keras seperti tahun lalu,” ujarnya.

Sesuai prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa Kalsel saat ini mulai memasuki arah ke puncak kemarau. BPBD Kalsel telah menetapkan status siaga karhutla terhitung sejak 1 Juli hingga 30 November mendatang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Bersinergi Menjaga Netralitas Pemilu Demi Pilkada yang Berkualitas

Jakarta - Netralitas aparatur sipil negara (ASN) menjadi perhatian utama dalam menjaga kualitas Pilkada Serentak 2024. Badan Pengawas Pemilu...
- Advertisement -

Baca berita yang ini