MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Pemerintah Arab Saudi disebut terlibat dalam serangan teror 11 September 2001 atau 9/11 di gedung kembar WTC, Amerika Serikat.
Hal ini diungkap oleh Biro Penyidik FBI, yang menyebut ada satu pejabat Kedubes Saudi yang memberi dukungannya kepada para teroris Al Qaeda yang melakukan serangan teror yang menelan nyaris 3.000 korban tersebut.
Mengutip Alaraby, Kamis 14 Mei 2020, pernyataan FBI itu tertuang dalam dokumen pengadilan yang dibuka oleh juru bicara korban tragedi 9/11, Brett Eagleson. Selama ini, keluarga korban juga terus menuduh Saudi terlibat dalam aksi terorisme terburuk abad ini.
Saudi diduga terlibat dalam pembajakan pesawat, yang dipakai menabrak gedung WTC hingga ambruk.
“Kami melihat ada upaya pemerintah menutup-nutupi keterlibatan Saudi. Padahal, jelas ada perintah yang berasal dari Kedubes Saudi kepada Kementerian Bidang Islam dan para pembajak pesawat,” kata Eagleson.
Namun, mengetahui dokumen itu dibuka, Departemen Kehakiman AS menariknya kembali dari ruang publik. Dokumen itu diajukan oleh Jill Sanborn, asisten direktur divisi kontra-terorisme FBI.
Dalam dokumen itu terbaca dua orang, Fahad al-Thumairy, pejabat Bidang Keislaman Saudi yang bertugas sebagai Imam Masjid Raja Fahd di Los Angeles dan Umar Al-Bayoumi, diduga agen intelijen pemerintah Saudi, yang memberi bantuan kepada dua teroris 9/11, Khalid al-Mindhar dan Nawaf al-Hazmi.
Keduanya dilaporkan menyiapkan sebuah apartemen, uang, dan rekening bank dengan nama Al-Bayoumi.