MATA INDONESIA, JAKARTA – Sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) mendorong industri rempah menjadi komiditi ekspor di tahun 2022.
Hal tersebut terungkap pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I tahun 2022, di Hotel Metro Semarang, Sabtu 26 Maret 2022.
Ketua Umum DPP GPEI, Benny Soetrisno mengatakan, rempah Indonesia fokus menjadi komiditi ekspor berkaca sejak zaman perusahaan Belanda yakni VOC mengeksploitasi rempah Indonesia. ”Jadi saat itulah Belanda menjadi kaya karena ada perusahaannya yang kaya yakni VOC,” ujarnya.
Pengalaman itulah membuatnya ingin mendorong dan membangkitkan industri hilir rempah di Indonesia. Pihaknya ingin industri rempah dapat meningkatkan kualitas. “Semua negara sekarang berminat dengan rempah Indonesia”.
Menurutnya, saat ini produk rempah telah menyumbangkan USD 1,03 miliar dari target USD 2,4 miliar. Penyumbang rempah terbesar saat ini berasal dari luar Jawa khususnya Indonesia timur.
“Yang terbanyak dari Kepulauan Maluku, dan NTT, yang dikumpulkan di Jawa Timur,” katanya.