Asam Urat Makin Parah, Dhani Diinfus di Penjara

Baca Juga

MINEWS, SURABAYA – Politisi Partai Gerindra Ahmad Dhani tampaknya harus menyerah dengan penyakit asam urat yang dideritanya. Dhani yang mendekam di Rutan Klas I Surabaya itu pun sempat diinfus.

Hal tersebut dibenarkan salah satu kuasa hukum Ahmad Dhani, Sahid. Ia mengatakan mendapat kabar jika kondisi Dhani lebih parah daripada saat sidang. “Jumat malam kita dapat telepon kondisinya lebih parah dari yang sidang. Sampai diinfus, dia minta diinfus dan minta pembantaran kan kemarin malam,” kata Sahid di Surabaya, Minggu 24 Maret 2019.

Diakuinya, Dhani sempat meminta untuk dibantarkan ke rumah sakit swasta yang standarnya sama dengan RS saat dirinya berobat di Jakarta. Sahid pun menitipkan Dhani pada dokter rutan.

“Minta diobatin ke rumah sakit yang agak bagus lah, ke rumah sakit swasta. Dia diinfus akhirnya habis gitu sabtu (23/3) paginya aku ke sana dia agak mendingan. Kalau di Jakarta dia kan berobat ke RSPI kan,” ucap Sahid.

Sahid mengatakan dokter rutan juga memberikan saran. Misalnya jika sewaktu-waktu penyakit Dhani kambuh lagi, Sahid diminta untuk memberikan resep atau mengirim obat yang biasa diminum Dhani.

“Sudah rencana (minta dibantarkan) tapi agak mendingan cuma dokter menyarankan sementara, ‘jadi nanti kalau memang parah, obat apa yang biasa Dhani pakai, minta resepnya atau masnya beli bawa sini nanti aku suntik’,” kata Sahid

Dokter rutan juga menambahkan jika asam urat Dhani parah dan bisa mengajukan permohonan ke dokter. “Kalau memang harus intensif nanti masnya mengajukan permohonan, nanti dokter yang menghadap ke karutan jika ini butuh perawatan di luar,” kata dia.

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini