Oleh: Yulius Lebe*)
Pemerintah Indonesia terus memperlihatkan keseriusannya dalam membangun Papua, terutama dalam hal pengembangan sumber daya manusia (SDM). Papua diakui memiliki potensi yang besar, tetapi tantangan pembangunan yang kompleks juga ada di depan mata. Dalam beberapa tahun terakhir, upaya pemerintah untuk mendorong percepatan pembangunan berkelanjutan di Papua semakin terlihat, terutama dalam peningkatan kualitas SDM lokal. Melalui berbagai kebijakan dan program strategis, pemerintah berusaha menghadirkan masa depan yang lebih cerah bagi generasi Papua mendatang.
Papua memiliki karakteristik geografis dan budaya yang unik, membuat pembangunan di wilayah ini memiliki tantangan tersendiri. Salah satu tantangan terbesar adalah penyebaran infrastruktur yang masih terbatas dan kesenjangan dalam akses pendidikan dan kesehatan. Oleh karena itu, pengembangan SDM di Papua menjadi fokus utama dalam menciptakan pembangunan yang berkelanjutan.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi menekankan pembangunan Papua menjadi kunci untuk mewujudkan visi Indonesia Maju. Budi menyampaikan mengatakan membangun Papua dengan penduduk sekitar 3,9 juta jiwa memerlukan keterlibatan warga lokal dan kearifan mereka.
Pemerintah telah merancang berbagai kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Papua. Salah satu inisiatif penting adalah pengembangan pertumbuhan hijau (green growth), yang ditekankan di wilayah Papua Barat. Dalam strategi ini, pemerintah berkomitmen untuk melestarikan lingkungan sembari meningkatkan kualitas SDM dengan menyediakan akses yang lebih baik ke pendidikan dan pelatihan
Langkah konkret yang diambil pemerintah untuk mendukung percepatan pembangunan Papua tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 24 Tahun 2023. Perpres ini memberikan landasan hukum bagi upaya sistematis untuk membangun infrastruktur, ekonomi, dan pendidikan di Papua. Salah satu pilar utama dari Perpres ini adalah pembangunan SDM melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan keterampilan kerja.
Dengan program pendidikan yang lebih inklusif, pemerintah berharap dapat menyiapkan generasi muda Papua untuk menjadi tenaga kerja yang lebih kompetitif di tingkat nasional maupun internasional. Pemerintah juga telah memprioritaskan pendidikan vokasi di Papua, yang memungkinkan pemuda Papua untuk mengembangkan keterampilan praktis yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja masa kini.
Peningkatan akses pendidikan dan pelatihan keterampilan adalah kunci dari upaya pemerintah dalam membangun SDM Papua. Salah satu fokus utama adalah memberikan pelatihan bagi pemuda Papua agar memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Hal ini tercermin dalam komitmen pemerintah untuk mendirikan lebih banyak pusat pelatihan vokasi dan kejuruan di Papua, khususnya di wilayah yang masih tertinggal dari segi pembangunan infrastruktur pendidikan.
Pendiri Bicara Foundation Papua Barat, Andi Sastra Beni Saragih masyarakat adat dengan beragam kebudayaan merupakan entitas sosial yang memiliki posisi sangat strategis. Hal tersebut menjadi perhatian utama Pemerintah Daerah yang telah melibatkan kelompok masyarakat adat dalam setiap agenda pembangunan yang secara inklusif dan berkelanjutan.
Pemerintah juga menggandeng sektor swasta dalam upaya pelatihan keterampilan ini. Melalui kemitraan dengan berbagai perusahaan dan industri, pemuda Papua mendapatkan kesempatan untuk magang dan belajar langsung dari lapangan. Ini memberikan mereka pengalaman praktis yang sangat penting dalam dunia kerja.
Pemerintah menyadari bahwa masa depan berkelanjutan tidak hanya melibatkan pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga memerlukan pengembangan SDM yang mampu mengelola potensi alam dan kekayaan budaya Papua secara bijak. Oleh karena itu, pemerintah fokus pada peningkatan pendidikan di bidang-bidang strategis seperti teknologi informasi, lingkungan, dan manajemen sumber daya alam.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah meningkatkan investasi di sektor pendidikan di Papua dengan membangun lebih banyak sekolah, universitas, dan pusat pelatihan keterampilan dan memastikan bahwa pendidikan yang berkualitas dapat diakses oleh seluruh masyarakat Papua bahkan hingga daerah-daerah terpencil. Pemerintah memberikan perhatian khusus pada pendidikan di bidang-bidang yang relevan dengan kebutuhan pembangunan berkelanjutan, seperti teknologi hijau, konservasi lingkungan, dan pengelolaan sumber daya alam.
Tidak hanya fokus pada pendidikan, pemerintah juga membangun infrastruktur yang mendukung pengembangan SDM di Papua. Pembangunan jalan, jembatan, dan infrastruktur digital merupakan langkah penting dalam mempercepat akses pendidikan dan layanan publik lainnya. Infrastruktur yang baik memungkinkan masyarakat Papua untuk mendapatkan akses yang lebih mudah ke sekolah, pusat pelatihan, dan fasilitas layanan kesehatan.
Pemerintah juga telah berinvestasi dalam infrastruktur digital yang memungkinkan masyarakat Papua untuk mengakses internet dengan lebih mudah. Dengan adanya akses internet, masyarakat Papua dapat terhubung dengan dunia luar, mendapatkan informasi terkini, dan mengikuti perkembangan teknologi yang pesat. Ini adalah langkah penting dalam mempersiapkan masyarakat Papua untuk menghadapi tantangan di era digital.
Komitmen pemerintah dalam membangun SDM Papua untuk masa depan berkelanjutan adalah langkah yang patut diapresiasi. Dengan berbagai program pendidikan, pelatihan keterampilan, dan pembangunan infrastruktur, pemerintah berusaha menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Papua. Meskipun masih ada banyak tantangan, dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat lokal, Papua memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi wilayah yang maju dan berkelanjutan.
Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah ini tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat Papua melalui pendidikan dan pengembangan keterampilan. Dengan begitu, Papua dapat menjadi wilayah yang tidak hanya kaya secara sumber daya alam, tetapi juga memiliki SDM yang unggul dan siap menghadapi tantangan masa depan.
*) Penulis merupakan Pengamat Ekonomi Nusaflix Rersearch Institute