Apresiasi Kerja Nakes, Insentif Tenaga Kesehatan Dipastikan Tidak Dipotong

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan insentif tenaga kesehatan (nakes) yang menangani Covid-19 tidak dipotong. Jumlah insentif masih lama seperti yang disalurkan pada 2020.

“Saat ini belum ada perubahan mengenai insentif tenaga kesehatan, insentif masih sama,” kata Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu, Askolani, Kamis 4 Februari 2021.

Ia merinci besaran insentif tenaga kesehatan, yaitu dokter spesialis Rp 15 juta per orang setiap bulannya, dokter umum dan gigi Rp 10 juta per orang setiap bulannya, bidan dan perawat Rp 7,5 juta per orang setiap bulannya. Kemudian tenaga kesehatan lainnya Rp 5 juta per orang setiap bulannya, dan santunan kematian Rp 300 juta per orang.

Hal ini sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap kinerja tenaga kesehatan. Pasalnya, mereka adalah garda terdepan penanganan Covid-19.

“Kami lakukan dengan teman-teman Kemenkes agar dipercepat sehingga dukungan lebih masof di 2021,” kata Askolani.

Sebelumnya, ketentuan insentif untuk tenaga kesehatan ini tertuang dalam Surat Menteri Keuangan Nomor S-65/MK.02/2021 tertanggal 1 Februari 2021. Surat tersebut merupakan balasan dari Surat Menteri Kesehatan Nomor KU.01.01/Menkes/62/2021 tentang Permohonan Perpanjangan Pembayaran Insentif Bulanan dan Santunan Kematian Bagi Tenaga Kesehatan dan Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang menangani Covid-19.

Riciannya meliputi dokter spesialis mendapatkan insentif Rp 7,5 juta orang setiap bulan dan peserta PPDS Rp 6,25 juta per orang setiap bulan. Dokter umum dan gigi mendapat insentif masing-masing Rp 5 juta per orang setiap bulannya, sementara bidan dan perawat masing-masing Rp 3,75 juta per orang dan tenaga kesehatan lainnya Rp 2,5 juta per orang setiap bulan serta santunan kematian sebesar Rp 300 juta per orang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini