Aparat keamanan berhasil melumpuhkan 2 (dua) orang anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di wilayah Yahukimo, yang merupakan anggota dari kelompok pimpinan Yotam Bugiangge.
Keberhasilan aparat keamanan melumpuhkan 2 orang anggota OPM di wilayah Yahukimo tersebut merupakan salah satu bentuk nyata dari sekian banyak bukti bahwa memang apkam sama sekali tidak mengenal kata lelah untuk melindungi segenap tumpah darang Indonesia, termasuk masyarakat di Bumi Cenderawasih yang merupakan bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini.
Terlebih, belakangan ini Organisasi Papua Merdeka (OPM) Papua itu juga terus saja menggencarkan beragam aksi biadab serta keji mereka, yang mana sama sekali tidak berperikemanusiaan serta sangat melanggar Hak Asasi Manusia (HAM), mulai dari aksi penculikan, penganiayaan, hingga pembunuhan.
Bahkan, rangkaian aksi kejam gerombolan separatis di Bumi Cenderawasih itu juga bisa saja menyasar kepada siapapun tanpa pandang bulu termasuk dari pihak aparat keamanan dan masyarakat sipil sampai anak kecil yang sama sekali tidak berdosa sekalipun.
Sehingga tentunya hal-hal demikian jangan sampai dibiarkan terus ada di Papua. maka dari itu perlu adanya tindak yang sangat tegas dan terukur dari aparat keamanan untuk menghukum OPMdengan semaksimal mungkin atas seluruh tindakan mereka.
Kepala Operasi (Kaops) Damai Cartenz 2024, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Faizal Ramadhani mengatakan bahwa adanya tindakan dari aparat keamanan yang berhasil menangkap dan melumpuhkan anggota gerombolan teroris pimpinan Yotam Bugiangge di wilayah Yahukimo itu sekaligus memberikan pesan kuat kepada mereka bahwa segala jenis tindak perilaku kejahatan OPM sama sekali tidak akan pernah ditoleransi.
Selain itu, adanya keberhasilan penangkapan tersebut juga menandakan bahwa aparat keamanan sudah sangat bersiap untuk memberlakukan tindakan hukum yang sangat tegas kepada gerombolan separatis yang sadis itu.
Untuk anggota OPM yang pertama berhasil dilumpuhkan oleh aparat keamanan adalah Afrika Heluka, yang merupakan anggota aktif dari kelompok Yahukimo pimpinan Kopi Tua Heluka. Dirinya memang menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) pada kasus penembakan anggota Kepolisian Resor (Polres) Yahukimo atas nama Brigadir Polisi (Brigpol) Usdar hingga menyebabkan gugurnya korban jiwa pada tanggal 29 November 2022 silam.
Diketahui bahwa kala itu, gerombolan yang sangat bertentangan dengan ideologi NKRI itu melakukan penembakan terhadap anggota Brigade Mobile Satuan Tugas (Brimob Satgas) Preventif Operasi Damai Cartenz 2022 hingga menyebabkan seorang personel gugur dan satu personel lainnya mengalami luka berat.
Tidak hanya itu, ternyata pria bernama Afrika Heluka yang merupakan anggota OPMitu juga terlibat pada kasus lain, yakni dirinya pernah melakukan penembakan pada Markas Komando (Mako) Polres Yahukimo pada tanggal 30 Desember 2022, melakukan penyerangan kepada Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 1715/Yahukimo hingga menyebabkan seorang anggota TNI gugur pada 1 Maret 2023. Dirinya juga pernah melaukan penembakan pada Pesawat Trigana Air B737 PK-YSC pada tanggal 11 Maret 2023.
Sementara itu, Kepala Satuan Tugas Hubungan Masyarakat (Kasatgas Humas) Operasi Damai Cartenz 2024, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Bayu Suseno menambahkan bahwa anggota gerombolan separatis aktif kedua yang berhasil diamankan oleh aparat keamanan adalah Toni Wetapo alisa Toni Giban.
Toni Giban sendiri merupakan anggota dari OPMaktif kelompok Yahukimo yang dipimpin oleh Yotam Bugiangge. Dia juga telah terlibat dalam beberapa kasus keji lainnya seperti pembantaian terhadap masyatakat pendulang emas di Kali I pada tanggal 18 Oktober 2023 yang menyebabkan sebanyak 13 orang masyarakat sipil meninggal dunia, kemudian 1 orang luka-luka dan dua lainnya tidak ditemukan.
Terakhir, anggota dari kelompok Yahukimo pimpinan Yotam Bugiangge itu turut pula terlibat dalam penembakan Pesawat Wings Air di Bandar Udara (Bandara) Nop Goliat Dekai pada tanggal 17 Februari 2024 lalu.
Lebih lanjut, ternyata tidak hanya melakukan penindakan tegas kepada dua orang anggota OPMitu saja, namun aparat keamanan juga mengamankan hingga sebanyak 6 orang lain dari Tempat Kejadian Perkara (TKP). Mereka semuanya telah diamankan di posko Operasi Damai Cartenz wilayah Yahukimo untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Petugas telah berhasil mengamankan pula sejumlah barang bukti di TKP penindakan seperti halnya sebanyak 5 buah parang, 1 pucuk senapan angin, 2 buah busur panah, 1 bilah pisau dengan gagang berwarna merah, 1 bilah pisau dan handphone berbagai jenis serta aksesori lainnya yang bermotif Bintang Kejora.
Upaya aparat keamanan yang berhasil melumpuhkan dua orang anggota OPM di wilayah Yahukimo tentunya patut mendapatkan apresiasi yang sangat tinggi, bahwa sampai saat ini mereka tidak ada hentinya untuk berusaha melindungi segenap tumpah darah Indonesia di manapun berada termasuk di pelosok Papua sekalipun.