Apa Pentingnya Sih Bangun Museum Kekejaman PKI?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – DPR RI mengusulkan agar pemerintah membangun museum kekejaman pengkhianatan PKI pada 30 September 1965 silam.

Anggota Komisi I DPR RI Syaifullah Tamliha berkata, jika perlu, museum itu dibangun di bekas kantor PKI di Jl Kramat Raya, Jakarta.

“Jika perlu dibangun museum kekejaman PKI dengan menggunakan bekas kantor CC PKI yang terletak di Jalan Kramat Raya, berseberangan dengan kantor PBNU,” kata Syaifullah di Jakarta, Rabu 30 September 2020.

Ia mengingatkan, bahwa kewaspadaan terhadap PKI masih perlu dilakukan selama TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 belum dicabut.

Selain itu, menurutnya TNI harus tetap memantau munculnya kembali paham komunis tersebut.

“Sebab masalah ideologi bukan hanya masalah keamanan, namun juga pertahanan yang menjadi kewenangan TNI,” ujarnya.

Syaifullah juga meminta penayangan film dokumenter G30S/PKI tetap diperlukan untuk mengetahui fakta sejarah tentang pemberontakan dan kekejaman PKI.

Menurutnya, film itu merupakan dokumenter yang dibuat berdasarkan saksi peristiwa seperti kesaksian putri dari Jenderal Ahmad Yani dan lainnya serta fakta di persidangan yang dipimpin oleh Ali Said.

Lebih lanjut, ia menegaskan, pemberontakan PKI harus diterima sebagai fakta sejarah. Pemberontakan ini tidak boleh terulang kembali, maka masyarakat perlu mengetahui tentang kekejaman yang pernah terjadi.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini