Antisipasi Peningkatan Limbah Medis, KLHK Teliti Usulan Daur Ulang Masker

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berupaya untuk mengantisipasi peningkatan limbah medis dengan meneliti usulan daur ulang masker sekali pakai. Hal ini tidak lepas dari masker medis yang masuk dalam kategori limbah berbahaya dan beracun (B3).

Limbah masker sekali pakai yang diduga terinfeksi Covid-19 harus dimusnahkan dengan incinerator bersuhu 180 derajat Celcius untuk memutus rantai penularan virus Corona.

“Kita sudah koordinasi dengan LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) yang menyampaikan limbah masker sekali pakai untuk didaur ulang, ini masih diteliti. Kita harus kaji lebih dalam,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 KLHK, Rosa Vivien Ratnawati, Kamis 18 Februari 2021.

Sementara LIPI mengungkap sejumlah penelitian yang dapat dijadikan solusi atas meningkatnya limbah medis akibat penanganan Covid-19 yakni dengan mendaur ulang limbah masker medis sekali pakai.

Dalam Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB), LIPI berhasil mendaur ulang masker medis sekali pakai menjadi produk plastik lain. Namun, Pusat Penelitian Kimia LIPI masih mencoba metode rekristalisasi  untuk menghasilkan serbuk plastik dari masker medis untuk didaur ulang.

Sementara KLHK masih mengikuti aturan pemusnahan limbah msker sekali pakai karena ketentuan ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun.

Maka KLHK masih meneliti usulan tersebut sehingga belum bisa memutuskan untuk mendaur ulang masker sekali pakai.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini