Aneh, Mobil yang Nabrak Truk di Tol Madiun Tampak Tak Ada Airbag-nya

Baca Juga

MINEWS, MADIUN – Ada kejanggalan dalam kecelakaan mobil Toyota Fortuner yang menabrak truk di Tol Madiun ruas Ngawi-Kertasono Sabu 2 Maret 2019 pagi tadi.

Kecelakaan tersebut menyebabkan 3 dari 6 orang di dalam mobil tewas seketika. Yang aneh dari kecelakaan itu, tampak tak ada sisa dari airbag atau kantong udara yang seharusnya berfungsi melindungi pengendara atau penumpang mobil dari benturan keras.

Atau, mungkinkah airbag-nya tidak berfungsi saat terjadi kecelakaan tersebut. Rasanya aneh, mobil secanggih fortuner, airbag-nya tak tampak saat terjadi kecelakaan.

Umumnya, airbag muncul dari roda kemudi atau dashboard mobil. Kantong udara ini tidak akan menghalangi pernapasan penumpang karena material yang digunakan berupa nilon tipis dengan lubang-lubang kecil.

Ketika tabrakan terjadi, sensor mobil yang ditempatkan di bagian depan langsung mengirimkan sinyal dan membuat kawat menjadi panas. Pemanasan ini menghasilkan sejumlah gas nitrogen yang mengisi airbag dan membuat kantong mengembang.

Setelah kepala pengemudi membentur airbag, nitrogen lantas keluar dan secara perlahan membuat kantong udara mengempis.

Gas nitrogen yang dilepaskan dari airbag juga bukan merupakan gas berbahaya. Nitrogen adalah gas yang menyumbang 78 persen komposisi udara yang kita hirup setiap harinya. 

Kecelakaan itu terjadi di Tol Madiun KM 604 pada pukul 07.45 WIB. Korban tewas adalah pasutri H Abdul Basir (50) dan Khairani (42), serta sang anak Hadi Wafa (2). Korban adalah warga Kelurahan Pengadegan, RT 6 RW 3, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan.

Diduga sopir mobil Fortuner dalam keadaan mengantuk sehingga menabrak truk dari belakang dengan kecepatan tinggi. Benturan yang keras membuat bagian depan mobil hancur lebur.

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini