MATA INDONESIA, JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir tak merasa khawatir dengan ancaman resuffle kabinet yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam sidang kabinet beberapa waktu lalu.
Bagi Erick, ketika seorang pejabat sudah diangkat, apalagi sebagai menteri, maka harus siap menerima risiko dicopot. Semua itu baginya tergantung pada keputusan Jokowi sebagai kepala negara.
“Saya selalu mengatakan kita harus siap diangkat dan siap juga jika harus dicopot. Karena kita adalah pembantu presiden,” kata Erick, seperti dikutip dari akun Instagram-nya, Minggu 12 Juli 2020.
Saat ini, Erick dan jajarannya di Kementerian BUMN hanya fokus untuk bekerja sebaik mungkin memenuhi semua target yang ditetapkan sejak awal menduduki posisi sebagai menteri.
Soal urusan resuffle, Erick tak mau ambil pusing dan memilih untuk siap menerima apapun penilaian Jokowi. Semua itu menurutnya akan mendorong kinerja menjadi lebih baik lagi.
“Penilaian akhirnya diserahkan kepada presiden. Review dan masukan sangatlah penting bagi kami untuk dapat terus bertransformasi menjadi semakin baik lagi, untuk Indonesia,” ujarnya.