Ancam Jepang, Korsel Gelar Latihan Militer di Pulau Dokdo

Baca Juga

MATA INDONESIA, DOKDO – Kawasan Asia Timur berkembang dinamis, salah satunya karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi dari sejumlah negara, seperti Cina, Jepang, dan Korea Selatan (Korsel). Namun, kawasan ini juga rentan terhadap ancaman keamanan dan konflik dari yang berskala rendah hingga yang berpotensi menimbulkan perang.

Perbedaan ideologi, kepemilikan senjata nuklir, hingga kekuatan militer, juga merupakan kenyataan yang ada di kawasan tersebut. Setiap negara merasa terancam, sehingga berlomba-lomba meningkatkan sistem pertahanan mereka.

Korsel misalnya, negara yang dipimpin oleh Presiden Moon Jae-in itu dilaporkan akan menggelar latihan militer tahunan di sekitar pulau paling timur, yakni Pulau Dokdo, pada pekan ini demi meningkatkan kemampuan pertahanan mereka.

Latihan yang diberi nama Latihan Perlindungan Wilayah Laut Timur, dijadwalkan berlangsung pada Selasa (15/6), dan akan melibatkan Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Penjaga Pantai, menurut sumber-sumber pemerintah dan militer Korsel.

Korps Marinir Korsel tidak akan bergabung dengan program tahun ini, karena tidak ada latihan pendaratan yang akan dilakukan, kata sumber tersebut, menambahkan bahwa itu akan dipentaskan dengan cara meminimalkan kontak langsung mengingat situasi COVID-19.

“Sebagai latihan bersama reguler, latihan yang akan datang ditujukan untuk menanggapi ancaman terhadap wilayah, orang, dan properti kami,” kata seorang pejabat militer Korsel, melansir Korea Herald, Senin, 14 Juni 2021.

Korsel menggelar latihan di Pulau Dokdo untuk yang pertama kalinya tahun 1986. Sejak tahun 2003, Negeri Ginseng biasanya mengadakan pelatihan dua kali dalam setahun – yakni pada Juni dan Desember, demi menangkis kemungkinan penyusupan  dan ancaman asing di daerah tersebut.

Tahun lalu, militer Korsel menggelar latihan dua kali sebagai sebuah langkah nyata untuk menghindari ketegangan yang semakin parah dengan negara tetangga, Jepang.

Hubungan bilateral antara Korsel dan Jepang mengalami pasang surut terendah dalam beberapa tahun terakhir karena masalah sejarah dan diplomatik yang telah meluas ke bidang ekonomi dan militer.

Jepang telah berulang kali mengajukan klaim teritorial di Pulau Dokdo, meskipun Korsel telah secara efektif mengendalikan pulau itu dengan detasemen polisi kecil sejak pembebasannya dari pemerintahan kolonial Jepang tahun 1945.

Tetapi upaya untuk meningkatkan hubungan bilateral telah dilakukan ketika Amerika Serikat berusaha untuk memperkuat hubungan keamanan trilateral dengan Korsel dan Jepang untuk melawan Cina dan Korea Utara.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Presiden Prabowo Gandeng Partisipasi Aktif Seluruh Elemen Masyarakat Bersama Berantas Narkoba

Oleh: Sari Dewi Anggraini Ancaman peredaran narkoba yang semakin meresahkan Indonesia memerlukan penanganan serius dan menyeluruh. Presiden Prabowo Subianto, dalam...
- Advertisement -

Baca berita yang ini