MATA INDONESIA, JAKARTA-Ikatan alumni Program Habibie (IABIE) mengaku geram dengan dimuseumkannya pesawat N250 Prototype Aircraft 01 (PA01) Gatotkaca rancangan BJ Habibie ke Museum Pusat Dirgantara Mandala (Muspusdirla), di Yogyakarta.
Ketua IABIE, Bimo Sasongko menilai, tindakan menaruh pesawat Gatotkaca di museum sangat menyakiti hampir empat ribu alumni yang merupakan anak-anak intelektual Habibie, para ilmuwan, dan generasi muda.
“Proses itu sangat tidak elok karena itu sama saja menguburkan cita-cita besar Pak Habibie yang membuat dan menerbangkan pesawat. Harusnya tak perlu dimuseumkan,” ujar Bimo di Jakarta, Jumat 21 Agustus 2020.
Terlebih, kata Bimo, penyerahan pesawat Gatotkaca ke museum dilakukan berdekatan dengan hari kemerdekaan dan hari teknologi nasional. Bimo mengatakan, para alumni program Habibie kaget dengan keputusan tersebut lantaran tidak pernah diajak bicara sebelumnya terkait hal ini.
“Tidak ada (pembicaraan) sama sekali, makanya kita ingin tahu pencetusnya siapa dan itu perintah siapa?”, ujarnya.
Bimo menilai, pada hari kemerdekaan seharusnya pemerintah memberikan pernyataan untuk mengembangkan proyek pesawat tersebut, bukan malah mengandangkan di museum.
Bimo menyebut pengembangan pesawat Gatotkaca belum tuntas. Pemerintah, kata Bimo, seharusnya mendukung agar pengembangan pesawat Gatotkaca kembali dilanjutkan.
“Pemerintah seharusnya buat pernyataan bahwa pemerintah mendukung program ini lagi dan membuat pesawat yang lebih baik, anak-anak muda kirim ke luar kuasai sains dan teknologi, bukan malah dimuseumkan. Ini seakan-akan kita disuruh setop, jangan-jangan ada pihak yang tidak suka dengan kehebatan bangsa kita,” katanya.
Bimo menyampaikan, IABIE pada dasarnya masih terus berupaya untuk menyempurnakan pesawat Gatotkaca. Meski telah mampu terbang, kata Bimo, pesawat Gatotkaca masih memerlukan proses panjang untuk dapat diproduksi massal.
Bimo mengatakan, pesawat Gatotkaca harus melewati sejumlah tahap agar mampu terbang secara penuh dan dipasarkan.
“Saat itu baru kan tes perdana, kita bisa membuat dan menerbangkan pesawat tapi untuk dijual kita harus punya akreditasi/sertifikasi, butuh 1-3 tahun lagi prosesnya, termasuk pengembangan teknologinya,” katanya.
Bimo sangat menyayangkan pengandangan pesawat Gatotkaca. Padahal, Bimo meyakini, generasi muda saat ini memiliki kemampuan mumpuni untuk meneruskan proyek Habibie tersebut.