MATA INDONESIA, JAKARTA – Badan Urusan Masjid Nabawi di Madinah berencana untuk melanjutkan program buka puasa bersama selama bulan suci Ramadhan. Kegiatan ini sempat vakum selama dua tahun, sebagai bagian dari tindakan pencegahan menyusul merebaknya pandemi virus corona sejak Ramadhan 1441.
Meski demikian, badan tersebut memastikan bahwa buka puasa bersama di Masjid Nabawi akan berada di bawah protokol kesehatan yang ketat demi membendung penyebaran virus corona.
Selain itu, hanya orang-orang yang memiliki izin yang dapat menyebarkan makanan buka puasa di sofra atau tempat hidangan untuk para jamaah. Namun, jumlah jamaah yang diperbolehkan berada di masing-masing tempat hidangan akan ditentukan setelah meninjau situasi pandemi.
Agensi menekankan bahwa penyedia makanan buka puasa harus menyelesaikan kontrak dengan perusahaan katering yang disetujui untuk menyiapkan makanan dan membatasi jumlah orang di satu sofra menjadi 5 orang dalam hal penerapan peraturan untuk menjaga jarak sosial, dan 12 orang jika terjadi tidak menerapkan langkah-langkah jarak sosial.
Lebih lanjut, mereka atau para dermawan yang memiliki izin untuk menyediakan layanan makanan berbuka puasa harus memperbarui data mulai awal bulan Rajab atau 2 Februari 2022, tambah agensi tersebut, melansir Saudi Gazette, Jumat, 14 Januari 2022.
Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci telah menangguhkan penyebaran sofra berbuka puasa dan melakukan itikaf di Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah selama dua musim terakhir bulan Ramadhan sebagai bagian dari protokol kesehatan.
Sementara di Masjidil Haram, pihak berwenang membuat peraturan yang berbeda. Di mana makanan untuk buka puasa para jamaah disajikan dalam bentuk air kemasan dan paket kurma.
Sebelum merebaknya pandemi, buka puasa bersama di Masjid Nabawi selama bulan Ramadhan digunakan untuk memberikan pengalaman spiritual yang unik, tidak hanya bagi masyarakat Madinah tetapi juga bagi ratusan ribu peziarah dan pengunjung yang datang ke kota suci tersebut dari berbagai penjuru dunia.
Sofra berbuka puasa di Masjid Nabawi dianggap sebagai meja makan terpanjang di dunia. Kurma, roti, yoghurt, kopi Arab, dan air minum kemasan dipasok secara melimpah untuk memenuhi kebutuhan para jamaah yang berbuka puasa di masjid yang terus meningkat.
Hidangan berat seperti nasi kabsa, nasi mandhi, daging, nasi, buah-buahan, dan jus disajikan di halaman yang teduh di sekitar masjid. Menurut sumber, ada sekitar 30.000 sofra tersebar di masjid dan 63.000 sofra di halaman yang teduh selama bulan suci sebelum pecahnya pandemi.
Lebih dari 10.000 penduduk Madinah biasa mengatur makanan berbuka puasa di Masjid Nabawi dan halamannya. Beberapa dari mereka mewarisi hal ini dari nenek moyang mereka yang memulai kegiatan mulia ini beberapa dekade atau bahkan berabad-abad yang lalu.