Alhamdulillah, 1.313 Pasien DBD di Sikka NTT Dinyatakan Sembuh

Baca Juga

MATA INDONESIA, NTT – Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, sepertinya mulai mereda. Hingga Selasa 17 Maret 2020, pasien yang disembuhkan sudah mencapai 1.313 orang dari 1.374 kasus.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sikka Petrus Herlemus mengatakan, keberhasilan penyembuhan DBD ini adalah hasil kerja keras para petugas medis yang terus melakukan tindakan tepat dan cepat.

“Luar biasa tim medis kita, mereka bekerja mati-matian siang malam untuk menekan angka kematian akibat DBD ini,” kata Petrus di Kupang, Selasa 17 Maret 2020, seperti dikutip dari Antara.

Ribuan pasien DBD berhasil disembuhkan setelah mendapat perawatan di sejumlah rumah sakit seperti RSUD dr. TC Hillers, RS Gabriel Kewapante, RS Lela, dan pada beberapa puskesmas di daerah itu.

Untuk jumlah korban meninggal akibat DBD di Sikka mencapai 14 orang. Total pasien yang masih dirawat sebanyak 70 orang, dengan rincian di RCUD dr. TC Hillers sebanyak 47 orang, RS Gabriel Kewapante 22 orang, dan RS Lela satu orang.

Petrus Herlemus memastikan pemerintah daerah terus bekerja keras dalam menekan angka penderita DBD baik melalui penanganan secara medis secara cepat maupun pencegahan kegiatan kegiatan pembersihan lingkungan.

Dia menyebutkan, sejumlah kecamatan yang perlu diintervensi ketat untuk penanganan DBD di antaranya Kecamatan Kota Maumere, Nita, Kangae, dan Bola.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini