Agustus 2022 Modal Asing Masuk RI Sebesar Rp 7,74 Triliun

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Aliran modal asing masuk (capital inflow) ke pasar keuangan Indonesia sebesar Rp 7,74 triliun di pekan kedua Agustus 2022.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan dana asing yang masuk tersebut berasal dari beli neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN). Sebesar Rp 4,29 triliun dan beli neto sebesar Rp 3,44 triliun di pasar saham. ”Berdasarkan data transaksi 8–11 Agustus 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp 7,74 triliun,” ujarnya, Jumat 12 Agustus 2022.

Sementara itu, sejak awal tahun sampai dengan 11 Agustus 2022, aliran modal asing yang keluar dari Indonesia sebanyak Rp 126,10 triliun di pasar SBN. Dan terjadi beli neto di pasar saham sebesar Rp 58,20 triliun.

Adapun seiring keluarnya dana asing pada perdagangan pekan ini, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun turun ke level 99,42 bps per 11 Agustus 2022. Dari sebelumnya di level 113,25 bps per 5 Agustus 2022.

Sementara itu, tingkat imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun turun ke level 6,91 persen, sedangkan yield surat utang AS atau US Treasury 10 tahun naik ke level 2,88 persen.

Di sisi lain pada Kamis 11 Agustus 2022, nilai tukar rupiah tutup di level Rp 14.765 per dollar AS. Kemudian ketika buka pada perdagangan Jumat 12 Agustus 2022 nilai tukar rupiah menguat menjadi berada di level Rp 14.730 per dollar AS.

“BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah. Dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makro ekonomi. Dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Erwin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upayakan Berantas Penumpukan Sampah Liar, Pemkab Bantul Optimalisasi 15 TPS3R

Mata Indonesia, Bantul - Pemkab Bantul terus mencari solusi terhadap sampah yang belum terkondisi di beberapa titik. Tak jarang masyarakat hingga pelaku usaha cukup kesulitan harus membuang kemana sampah mereka.
- Advertisement -

Baca berita yang ini