Agustus 2022 Infrastruktur Pendukung KTT G20 Rampung Dibangun

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Sejumlah infrastruktur pendukung serta sarana prasarana di beberapa daerah di Indonesia untuk Presidensi Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 2022, tengah diselesaikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti menargetkan, semua pekerjaan infrastruktur KTT G20 rampung seluruhnya paling lambat pada Agustus 2022.

“Tahun 2022 ini Cipta Karya ditugaskan melaksanakan kegiatan strategis untuk pelaksanaan G20 dan juga dukungan event internasional, salah satunya Renovasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dengan alokasi Rp 891 miliar. Saat ini progres fisiknya 59,17 persen dan harus selesai di Juli 2022,” kata Diana, Rabu 29 Juni 2022.

Tak hanya itu, Kementerian PUPR juga mendapatkan tugas melakukan pembangunan terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai untuk mempermudah akses tamu KTT G20.

“Pekerjaan VVIP bandara Ngurah Rai alokasi anggarannya sebesar Rp 52 miliar dengan progres fisiknya 53,97 persen dan Agustus 2022 harus selesai,” ujarnya.

Masih di Pulau Dewata, Diana juga menyebutkan Penataan Kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai yang juga ditargetkan selesai di Juli 2022 dengan progres fisik 50,55 persen.

Penataan Kawasan Mangrove yang berada di sekitar kawasan Waduk Muara Nusa Dua tersebut akan digunakan sebagai showcase mangrove.

“Kemudian untuk Penataan Koridor Kawasan Mandalika kami sudah menyelesaikan progres fisiknya 70,15 persen dan untuk peningkatan fasilitas pendukung di Labuan Bajo, saat ini baru 19,31 persen namun kami upayakan Agustus 2022 juga sudah selesai,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini