Program 10 Rumah Aman Manfaatkan Bisnis Kuliner

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Program 10 Rumah Aman mengajak warga untuk terus kreatif dan produktif dalam masa pandemi Covid-19.

Salah satu cara yang ditempuh adalah memanfaatkan home industry kuliner. Kondisi ini juga merangsang hadirnya WingStreet Project dan Mrs Cendol, yang pernah digunakan Adaro Energy Jakarta untuk acara berbuka puasa bersama.

”Produk WingStreet Project dan Mrs Cendol baru beberapa pekan digulirkan. Dua produk ini menjadi alternatif untuk mengisi waktu selama pandemi Covid-19. Saya sebenarnya bekerja reguler. Tapi karena Covid-19, sekarang ini work from home. Dalam situasi ini, saya melihat peluang di kuliner. Lalu, lahirlah 2 produk tersebut,” ujar Founder of WingStreet Project Trihadi Prawira.

Menurutnya, WingStreet Project dan Mrs Cendol juga lahir atas inisiasi dua rekannya, Agung Kusnandar dan Badzalina Fathin. WingStreet Project dan Mrs Cendol hadir di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, sejak 4 Mei 2020.

”Sebagai tim, kami tentu bekerja keras dan solid. Kebetulan respons positif diberikan pasar. Sirkulasinya sejauh ini menjanjikan. Untuk produk baru dengan daya beli masyarakat terbatas, pemesanan reguler sekarang sudah cukup banyak. Kami juga sering menerima pemesanan jumlah besar,” kata Trihadi.

WingStreet Project dibanderol Rp 25 Ribu. Rata-rata pemesanan regulernya mencapai 20 pax hingga 30 pax per hari. WingStreet Project juga melayani pemesanan jumlah besar, berkisar 60 pax hingga 200 pax. Salah satu customernya adalah Adaro Energy Jakarta.

”Kami senang karena rasa yang kami tawarkan mendapat banyak apresiasi. Kami mengembangkan resep sendiri. Saya dahulu pernah bekerja di hotel untuk bagian bar and resto. Dari situ saya dapat resep. Tapi diolah lagi untuk pengembangan produk WingStreet Project dan Mrs Cendol,” ujar Trihadi.

Sedangkan Mrs Cendol dihadirkan dengan rasa yang khas. Rasa khas itu berasal dari bahan baku yang digunakan. Mrs Cendol tidak menggunakan santan seperti cendol pada umumnya, melainkan susu murni. Untuk cendolnya. Mrs Cendol tidak memakai beras, namun daun suji sebagai bahan bakunya. Pre order per pekannya sudah mencapai 100 botol Mrs Cendol.

”Cendol memang identik santan. Tapi, untuk Mrs Cendol tidak. Kami mengoptimalkan keunikan bahan baku susu segar. Selain menambah kenikmatan cendol, susu segar juga memberikan manfaat gizi bagi tubuh. Cita rasanya nikmat dan terlihat menarik karena memakai daun suji. Jadi semuanya diolah dari bahan-bahan alami. Untuk Mrs Cendol, kami juga melayani beberapa hotel berbintang,” kata Trihadi.

Customer yang ingin menikmati home industry kuliner ini bisa melakukan pemesanan secara online di nomor 085819870067. Produk akan diantar menggunakan kurir khusus. Untuk wilayah Jakarta Selatan diberlakukan free ongkos kirim (ongkir). Adapun di luar Jakarta Selatan, ongkir diberikan tarif tambahan Rp 1.500 per Km.

”Pemesanan melalui online ini untuk memudahkan. Kami juga siap mengantar pesanan menurut alamat yang ditentukan. Rata-rata pelanggan kami adalah komunitas, di luar itu ada Unit Lantas dan Unit Korlantas, Polda Metro Jaya, lalu alumni SMA 3 Jakarta. Ke depannya, kami akan optimalkan fungsi media sosial seperti Instagram,” ujarnya.

Kepala Staf Presiden Moeldoko mengungkapkan, home industry memiliki pangsa pasar tersendiri dan tepat sasaran.

”Semua bisa memulai usaha dari momentum apapun. Memulai home industry dari kondisi seperti ini pun selalu membuka lebar peluang. Apa yang dilakukan WingStreet Project dan Mrs Cendol sangat menginspirasi. Siapapun bisa menerapkannya. Apalagi, pemasarannya saat ini sangatlah terbantu oleh beragam media sosial,” ujar Moeldoko.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini