MATA INDONESIA, BRUSSEL – Sebanyak 7 ribu hingga 15 ribu tentara Rusia diperkirakan tewas dalam perang yang telah berlangsung selama empat pekan di Ukraina. Dan tanpa diduga, perlawanan sengit dari para pembela Ukraina sukses menggagalkan kemenangan kilat yang diinginkan Moskow.
Seorang pejabat senior militer NATO yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan perkiraan aliansi itu didasarkan pada informasi dari pihak berwenang Ukraina, apa yang telah dirilis Rusia – sengaja atau tidak – dan intelijen yang dikumpulkan dari sumber terbuka.
Namun hingga pekan keempat invasi di Ukraina, Rusia hanya sekali melaporkan jumlah tentara mereka yang tewas. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa 498 tentara Rusia telah tewas.
Sementara itu, sebanyak 1.597 lainnya mengalami luka-luka. Ini merupakan laporan pertama yang diumumkan oleh Moskow sejak melancarkan operasi militer skala penuh pada Kamis (24/2), melansir Al Jazeera (3/3).
Sedangkan Ukraina hanya merilis sedikit informasi tentang kerugian militernya, dan Barat belum memberikan perkiraan, tetapi Presiden Volodymr Zelenskyy mengatakan hampir dua pekan lalu bahwa sekitar 1.300 prajurit Ukraina telah tewas.
Ketika Rusia melancarkan invasi pada 24 Februari dalam serangan terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II, penggulingan cepat pemerintah Ukraina tampaknya mungkin terjadi. Tetapi, setelah empat pekan penuh pertempuran, Rusia terjebak dalam kampanye militer yang gencar.
Presiden Zelenskyy memohon agar orang-orang di seluruh dunia berkumpul di depan umum pada Kamis (24/3) untuk menunjukkan dukungan bagi Ukraina, dengan mengatakan perang menghancurkan jantung dari setiap orang bebas di planet ini.
“Datanglah ke alun-alun Anda, jalan-jalan Anda. Jadikan diri Anda terlihat dan didengar,” kata Zelenskyy selama pidato video emosional kepada bangsa, yang direkam dalam kegelapan di dekat kantor kepresidenan di Kyiv.
“Katakan bahwa orang itu penting. Kebebasan itu penting. Perdamaian itu penting. Ukraina penting,” sambungnya, melansir Associated Press, Kamis, 24 Maret 2022.
