MATA INDONESIA, JAKARTA-Melihat rasio jumlah puskesmas terhadap populasi penduduk Jawa Barat (Jabar) masih kurang. Gubernur Ridwan Kamil berencana membangun 7.000 puskesmas untuk 50 juta warga Jabar.
Menurutnya, di masa pandemi covid-19, puskesmas turut berperan aktif melawan virus corona. Tenaga kesehatan di puskesmas ikut melakukan pemeriksaan (testing) pelacakan kontak (tracing) erat covid-19, kampanye 3M (mencuci tangan tangan dengan sabun, pakai masker, jaga jarak), serta sosialisasi vaksinasi.
“Kami baru ada 1.000-an puskesmas untuk 50 juta orang. Sementara itu, kita lihat Thailand dengan jumlah penduduk 72 juta, ada 10.000 puskesmas,” ujarnya.
Jika mengikuti rasio Thailand, yang dianggap WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) baik, butuh naik menjadi 7.000 puskesmas. “Itu berat dan penuh tantangan. Tapi Saya ingin wujudkan di sisa kepemimpinan Saya,” katanya.
Peran puskesmas pun menjadi salah satu kunci keberhasilan penanganan covid-19. Melalui 500 tenaga kesehatan program Puskesmas Terpadu dan Juara (PUSPA) yang diterjunkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat ke 100 puskesmas di 12 kabupaten/kota, diharapkan mengatasi permasalahan covid-19.
“Kunci keberhasilan melawan covid-19, ujung tombaknya puskesmas. PUSPA ini bentuk ‘penerjemahan’ dari kolaborasi keilmiahan dalam penanganan covid- 19,” katanya.
Upaya menangani covid-19 di Jawa Barat, Ridwan Kamil menekankan, data dan kepemimpinan haruslah transparan. Inovasi teknologi melakukan pemantauan kasus covid-19 hingga kolaborasi dengan seluruh komponen masyarakat juga dilakukan.
“Kami dalam menangani COVID-19 harus pandai mengidentifikasi, melakukan pemetaan kasus secara keilmiahan berbasis data. Ya, harus based on science,” ujarnya.