6 Sekolah di Jaksel Ditutup Sementara akibat Kasus Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jumlah sekolah di Jakarta Selatan (Jaksel) ditutup sementara. Hal ini karena ada temuan kasus Covid-19 di sekolah itu.

Penutupan sementara ini dilakukan di tengah bergulirnya pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.

”Sebanyak 6 sekolah ditutup sementara),” kata Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jaksel, Abd Rachem, di Kantor Wali Kota Jaksel, Jumat, 14 Januari 2022.

Sebelumnya, ada lima sekolah di wilayah II Sudin Pendidikan Jaksel yang lebih dulu ditutup sementara imbas kasus covid-19. Sudin Pendidikan Wilayah II Jaksel membawahi enam dari 10 kecamatan di Jaksel, yaitu Setiabudi, Mampang Prapatan, Kebayoran Baru, Pancoran, Tebet, dan Pasar Minggu.

Rachem menjelaskan keenam sekolah yang kini ditutup sementara adalah SMP dan SMA Labschool Kebayoran Baru, SMP Islam Andalus, SMK Asisi Tebet, SMP Azhari Islamic Shcool Rasuna, serta SMA 6 Kebayoran Baru. Penutupan sementara enam sekolah ini dimulai sejak Kamis, 6 Januari 2022.

Lama penutupan sementara keenam sekolah itu bervariasi. Hal ini bergantung kepada penanganan besaran jumlah kasus covid-19 yang ditemukan.

“Ada yang tiga hari dan ada lima hari,” kata Rachem.

Dia mengatakan tidak semuanya kasus covid-19 ditemukan pada siswa. Terdapat kasus positif covid-19 pada guru.

Rachem memastikan setiap sekolah sudah memiliki Satuan Tugas Penanganan Covid-19. Artinya, penanganan terdapat temuan kasus covid-19 dipastikan sesuai prosedur.

“Kalau ada masalah kami juga lakukan tindakan-tindakan sebagaimana mestinya,”ujarnya.

Rachem meminta semua sekolah di wilayah II Jaksel memperketat protokol kesehatan (prokes) pencegahan covid-19.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini