MATA INDONESIA, KONGSBERG – Polisi di Norwegia menangkap seorang pria yang membawa senjata busur dan anak panah. Diketahui, pria tersebut menewaskan lima orang dan melukai dua orang lainnya dalam serangkaian serangan di Kota Kongsberg, Norwegia.
“Pria itu menggunakan busur dan anak panah … untuk beberapa serangan,” kata kepala polisi Oeyvind Aas kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa pihaknya sedang menyelidiki apakah senjata lain juga telah digunakan.
“Pria itu telah ditangkap … dari informasi yang kami miliki sekarang, orang ini melakukan tindakan ini sendirian,” sambung Aas, melansir Reuters, Kamis, 14 Oktober 2021.
Salah satu orang yang terluka adalah seorang polisi yang sedang tidak bertugas. Koran VG menunjukkan gambar anak panah yang tampak tertancap di dinding bangunan berpanel kayu.
Serangan ini menjadi yang terburuk di Norwegia sejak 2011. Ketika itu, ekstremis sayap kanan, Anders Behring Breivik menewaskan 77 orang, mayoritas dari mereka merupakan remaja yang sedang berada di sebuah kamp pemuda.
Sementara serangan pada Rabu (13/10) terjadi di area terbuka di Kota Kongsberg, sebuah kotamadya berpenduduk sekitar 28.000 orang di tenggara Norwegia, atau sekitar 68 km (42 mil) dari ibukota, Oslo.
Pemerintah mengatakan polisi telah meluncurkan penyelidikan secara besar-besaran demi menemukan motif di balik serangan panah tersebut.
“Laporan yang datang dari Kongsberg malam ini sangat mengerikan. Saya mengerti bahwa banyak orang takut, tetapi penting untuk menekankan bahwa polisi sekarang memegang kendali,” kata Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg dalam konferensi pers.
Setelah serangan itu, direktorat polisi langsung memerintahkan petugas di seluruh negeri untuk membawa senjata api. Polisi Norwegia biasanya tidak bersenjata, tetapi petugas memiliki akses ke senjata dan senapan bila diperlukan.
“Ini adalah tindakan pencegahan ekstra. Polisi sejauh ini tidak memiliki indikasi bahwa ada perubahan tingkat ancaman nasional,” kata direktorat itu dalam sebuah pernyataan.