400 Pasukan Khusus Afghanistan Hidup dalam Bayang-Bayang Pembunuhan

Baca Juga

MATA INDONESIA, KABUL – Setidaknya 400 pasukan khusus Afghanistan yang dilatih oleh Inggris bersembunyi di Afghanistan. Pasukan yang kini hidup dalam ketakutan dan rasa putus asa itu meminta Inggris untuk mengevakuasi mereka.

Rafi Hottak, pria berusia 35 tahun yang pernah bekerja dengan pasukan khusus Inggris di Afghanistan dan sekarang tinggal di Birmingham, mengatakan bahwa dia sedang menyusun daftar nama komando elit yang membutuhkan bantuan.

Ia berencana untuk mengajukan daftar itu kepada pemerintah Inggris dalam upaya untuk menekan para menteri agar segera bertindak dan mengevakuasi orang-orang tersebut.

“Mereka telah melayani pemerintah Inggris selama 20 tahun, mereka layak mendapatkan kehidupan tanpa takut dibunuh,” kata Rafi Hottak, melansir Sky News, Kamis, 9 September 2021.

Beberapa kelompok militer khusus Afghanistan yang paling elit, dilatih oleh pasukan khusus Inggris, Amerika Serikat (AS), dan negara-negara sekutu lainnya, dikenal dengan tiga digit.

Salah satunya – Commando Force (CF) 333 – diyakini telah dibentuk oleh pasukan khusus Inggris hampir dua dekade lalu. Anggota pasukan yang sangat terampil itu bertempur di seluruh medan di Afghanistan.

Rafi mengatakan bahwa pasukan tersebut memainkan peran penting dalam operasi melawan target teroris dan Taliban – membantu menjaga jalan-jalan di Inggris tetap aman, serta meningkatkan keamanan di negara mereka sendiri.

Rafi terpaksa melarikan diri dari Afghanistan dan mencari suaka di Inggris tahun 2011, setelah menerima ancaman dari Taliban karena pekerjaannya dengan militer Inggris. Ayah tiga anak itu juga dilatih sebagai akuntan dan memulai bisnisnya sendiri.

Selain sekitar 400 personel pasukan khusus Afghanistan, ia juga telah mengumpulkan nama-nama setidaknya 200 mantan penerjemah dan staf lain yang bekerja langsung untuk militer Inggris atau misi diplomatik Inggris di Afghanistan, yang juga menginginkan kehidupan baru di Negeri Ratu Elizabeth.

Rafi mengatakan siapa pun yang pernah bekerja untuk pasukan Inggris – termasuk anggota pasukan khusus Afghanistan – pantas diberi jalan yang aman ke Inggris. Akan tetapi, ia sangat khawatir untuk pasukan komando Afghanistan CF 333.

“Taliban akan melihat mereka sebagai ancaman bagi rezim mereka dalam waktu dekat dan kemudian mereka akan diburu dan dibunuh,” sambungnya.

“Setiap pesan yang saya terima adalah: ‘Kami akan dibunuh, kami hidup dalam persembunyian, kami tidak berada di desa kami, kami tidak berada di rumah kami’. Salah satu pria itu mengatakan dalam dua pekan terakhir ‘Saya telah berpindah-pindah kerabat dan keluarga yang berbeda’,” tuturnya.

Selain hidup dalam ketakutan akan bayang-bayang Taliban, banyak dari mereka juga tidak memiliki pekerjaan, yang berarti semakin sulit untuk menafkahi dan memberi makan keluarga mereka.

“Salah satu penerjemah menjual sepedanya untuk mendapatkan makanan untuk keluarga selama beberapa hari. Begitulah situasinya,” kata Rafi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kasus ISPA di Jogja Capai 485 pada Oktober 2024, Dinkes Ingatkan Masyarakat Lebih Waspada

Mata Indonesia, Yogyakarta - Peralihan cuaca dari panas ke dingin di pertengahan November ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mengingatkan terhadap adanya kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan radang tenggorokan (faringitis). Berdasarkan data, sebanyak 485 kasus ISPA dilaporkan di seluruh puskesmas Kota Jogja hanya dalam periode 13-17 Oktober 2024 bulan kemarin.
- Advertisement -

Baca berita yang ini