MATA INDONESIA, JAKARTA – Angka kemiskinan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat diprediksi melonjak pada tahun 2020 ini. Padahal, angka kemiskinan sudah berangsur turun sejak lima tahun silam.
“Kita belum hitung ya, tapi yang jelas naik, cuman angkanya berapa belum kita rilis ya,” kata Kasi Statistik Sosial BPS Kabupaten Bogor, Ujang Jaelani di Cibinong, Senin 7 September 2020.
Ia berkata, kenaikan angka kemiskinan disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang membuat perekonomian berantakan.
Berdasarkan catatan BPS Kabupaten Bogor, angka kemiskinan di wilayah Kabupaten Bogor terus menurun sejak tahun 2015 yang berada di angka 8,96 persen atau 487 ribu orang.
Pada tahun 2016 angka kemiskinan Kabupaten Bogor menurun ke 8,83 persen atau 490 ribu orang, kemudian tahun 2017 menjadi 8,57 persen atau 487 ribu orang, tahun 2018 menjadi 7,15 persen atau 415 ribu orang, dan tahun 2019 sebanyak 6,66 persen atau 395 ribu orang.
Di samping itu BPS Kabupaten Bogor memproyeksikan jumlah warga di wilayahnya tahun ini menembus angka 6 juta jiwa atau terbanyak jika dibandingkan dengan kabupaten lain se-Indonesia.
“Berdasarkan proyeksi penduduk, penduduk kita saat ini adalah 6 juta jiwa, terbanyak se-Indonesia. Itu berdasarkan (perhitungan) konsep lama dikatakan penduduk minimal sudah menetap 6 bulan, konsep sekarang minimal 1 tahun menetap,” ujarnya.