20 Ponpes di Banten Jadi Klaster Baru Penyebaran Virus Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Sebanyak 20 pondok pesantren (Ponpes) yang tersebar di delapan kabupaten/kota di Provinsi banten jadi klaster baru penyebaran covid-19.

“Saat ini yang terdata lebih 20 pesantren. Ada di masing-masing daerah, seperti Tangerang, Tangsel, Kota Tangerang, Kabupaten Serang, Pandeglang dan satu lagi saya lupa,” kata juru bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti, Jumat 23 Oktober 2020.

Dia mengatakan tidak dapat mempublish nama Ponpes. Namun dirinya tidak menutup kemungkinan ada banyak pesantren yang tidak terdeteksi telah terpapar Covid-19.

“Semua ada di kabupaten dan kota. Nama pesantren dalam aturan UU, pesantren mana yang telah terpapar tidak boleh di publish. Tapi intinya bukan itu, ini yang beru kelihatan dan yang lain belum dilakukan tes kesehatan,” ujarnya.

Ati mengatakan, akan melakukan screening, tracking, edukasi dan memberikan bantuan masker kepada Ponpes agar tetap menjaga protokol kesehatan.

“Ini PR bagi kami semua bagaimana melindungi santri, kiai, ulama yang merupakan aset dari Banten yang merupakan kota religious,” katanya.

Dia mengungkapkan sebenarnya seluruh kabupaten dan kota semuanya sudah berusaha mengembalikan Banten ke zona oranye dan zona hijau.

“Ke depan dengan adanya Perda di bulan November, maka penegakan dan Pencegahan sanksi bisa dilakukan. Mulai sanksi administrasi sampai pidana,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini