2.400 Pegawai AirAsia di PHK Imbas Pandemi Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Imbas dari pandemi covid-19, maskapai penerbangan AirAsia melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 2.400 orang pegawainya.

Dilansir dari New Straits Tmes, Minggu 11 Oktober 2020), CEO AirAsia Group Tan Sri Tony Fernandes mengatakan langkah PHK perlu dilakukan seiring dampak pandemi pada industri penerbangan.

Tony mengatakan AirAsia Group akan beroperasi dalam skala yang lebih kecil sembari berusaha mempertahankan pegawai yang masih ada.

“PHK ini bukanlah kesalahan pegawai. Maka tanggung jawab saya ialah bagaimana untuk mengembalikan operasional maskapai dan memberikan mereka pekerjaan yang lain,” ujarnya.

Sebelumnya, awal Juni, AirAsia telah mem-PHK lebih dari 250 pegawainya juga karena alasan dampak covid-19. Tony mengapresiasi pada langkah pemerintah Malaysia untuk memberikan pinjaman pada dunia bisnis.

“Stimulus itu bagus dan cukup bagi kami para pebisnis. Langkah ini cukup adil, di mana itu bukan subsidi melainkan pinjaman yang harus kami kembalikan di kemudian hari,” katanya.

Dana tersebut akan diterima akhir Oktober dengan besar hingga 2,5 miliar ringgit dari investor lokal.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini