MATA INDONESIA, JAKARTA – Dana otonomi khusus (otsus) ternyata telah memberikan efek positif bagi kemajuan masyarakat Papua terutama generasi muda. Mereka mampu menempuh pendidikan tinggi baik di dalam negeri maupun luar negeri. Penasihat senior Papua, Michael Manufandu menegaskan bahwa hal ini juga sebagai wujud kemajuan sumber daya manusia.
“Banyak anak Papua yang belajar keluar, di Papua juga banyak universitas negeri ada di Cendrawasih, dan ada Biak, belum lagi perguruan tinggi swasta dan lainnya dengan dana otsus,” kata Michael Manufandu kepada Mata Indonesia News, Sabtu 10 April 2021.
Ia juga menegaskan bahwa kemajuan demi kemajuan pun terlihat dengan adanya aliran dana otsus. Tidak hanya bagi sektor pendidikan, melainkan di sektor lainnya seperti kesehatan dan pelayanan publik seperti rumah sakit.
Maka, supaya dana otsus bisa menyasar tepat sasaran kepada masyarakat luas, diperlukan pengawasan yang ketat.
“Itu yang kami buat sekarang yaitu pengawasan, departemen keuangan pengawasan semua bpkb pengawasan,” kata Michael.
Adapun, pengawasan terus dilakukan oleh pemerintah mengingat adanya perpanjangan dan kenaikan anggaran otonomi khusus Papua dan Papua Barat. Menkopolhukam Mahfud MD menegaskan bahwa pengawasan ini juga tidak lepas dari adanya laporan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bahwa ratusan miliar rupiah dana otsus dibelanjakan tidak melalui perbankan.
Hal ini membuat pemerintah sulit mengetahui belanja pemerintah daerah dari dana otsus tersebut. Maka presiden pun telah mengeluarkan Instruksi Presiden dan Keputusan Presiden agar program kementerian dapat diintegrasikan sehingga bisa menjadi solusi bagi kesejahteraan di Papua.