MATA INDONESIA, JAKARTA-Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengatakan Perum Bulog berencana akan menyerap gabah dari petani hingga 1,2 juta ton di musim panen raya pada Maret, April dan Mei 2022.
Hak ini diikuti dengan disiapkannya sejumlah mesin penggiling padi atau rice milling plant (RMP) di sejumlah tempat untuk mengolah gabah menjadi beras dengan kualitas yang baik.
Bulog akan membeli gabah dari petani langsung. Sehingga petani tidak perlu menjual dalam bentuk gabah kering giling.
Alasannya, saat ini Bulog telah memiliki mesin khusus yakni rice to rice (RTR) yang bisa mengolah gabah menjadi lebih berkualitas. Sehingga beras yang dihasilkan bisa menjadi beras premium.
“Tanggung jawab Bulog dengan kita membangun infrastruktur sehingga gabah siap kering giling, bilamana belum digunakan maka gabah itu akan kita simpan di dalam selo (gudang penampungan beras),” katanya.
Budi mengatakan, saat ini ada 10 tempat yang telah dibangun. Masing-masing selo bisa menampung hingga 6.000 ton gabah.
“Jadi kalau 6.000 ton (setiap selo), kita sangat cukup untuk menampung dan menyerap produksi pertanian kita,” kata dia.