10 Kemeja Batik Peninggalan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela Dilelang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-70 barang pribadi mendiang eks Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela bakal dilelang awal Desember mendatang. Lelang yang dilakukan itu untuk membantu membiayai pembangunan Mandela Memorial Garden.

Salah satu koleksinya yang dilelang adalah batik yang dikenakan oleh peraih Nobel Perdamaian itu di New York City, Amerika Serikat (AS), selama hidupnya.

Pelelangan oleh rumah lelang bergengsi Guernsey’s akan berlangsung pada 11 Desember, baik secara online maupun offline.

Guernsey’s mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa atas nama keluarga Mandela, mereka dipilih untuk melakukan “pelelangan yang belum pernah terjadi sebelumnya atas lebih dari 70 barang luar biasa yang pernah dimiliki sang pemimpin.” Pameran sebagian akan dilanjutkan dengan pameran penuh, dengan penyelenggaraan preview pada 10 Desember.

Rumah lelang mengatakan ini “mungkin satu-satunya waktu” publik berkesempatan memperoleh barang-barang yang berarti dari kehidupan Mandela. Di daftar tersebut, setidaknya ada 10 kemeja batik “Madiba” ikonis Mandela, yang dipakainya saat bertemu para pemimpin dunia seperti Ratu Elizabeth dari Inggris pada 1998 dan 2003.

Rumah lelang itu menyebut kemeja Madiba mencerminkan warna Afrika, “melambangkan pembebasannya yang menyenangkan dari pakaian penjara yang dibenci di mata orang-orang sebangsanya.” Kemeja batik Afrika Selatan ini sekaligus memisahkannya dari politisi lain yang mengenakan “pakaian bisnis” dalam forum-forum dunia.

Selain kemeja batik, ada juga satu-satunya Buku Identifikasi Afrika Selatan Nelson Mandela. Disusul hadiah pemberian Barack dan Michelle Obama, Bill Clinton, para pemimpin Yahudi dan Islam, serta dari Universitas Harvard.

Contoh karya seni asli Mandela, yang mana ia melukis pemandangan yang dilihat dari sel penjaranya akan dilelang tanpa pamrih, seperti juga surat-surat luar biasa yang dibuat di balik tembok penjara. Barang-barang pribadi lainnya yang akan dilelang adalah kacamata, tas kerja, dan celana.

Makaziwe Mandela-Amuah, putri sulung Nelson Mandela, mengatakan ingin ayahnya dikenang sebagai ayah, kakek, saudara laki-laki, paman, dan teman. “Ya, ia adalah tokoh politik, tapi ia memiliki kemampuan untuk menyatukan orang, dan di dunia kita yang retak, kita harus mengingat kualitas ini,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok Energi dan BBM Aman Selama Libur Tahun Baru 2025

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan distribusi energi tetap terjaga selama perayaan Natal...
- Advertisement -

Baca berita yang ini