Ali Khamenei dan Tiga Kontroversi dalam Kepemimpinannya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebagai seorang Pemimpin Tertinggi Iran dan mantan presiden, Sayyid Ali Khamenei sudah lama berkutat di jagat politik dalam negeri dan internasional. Sebagian kesaksian menyebut sosoknya yang lembut, tegas, dan ada juga yang berkata, Khamenei adalah seorang dengan tangan besi.

Khamenei sebagai orang nomor satu bagi umat Islam Syiah, perjalanan hidupnya juga tak luput dari banyak pertentangan.

Terlepas dari benar atau tidaknya, berikut sederet kontroversi yang pernah meliputi perjalanan politik dan kepemimpinan Ali Khamenei:

1. Pembunuhan

Khamenei adalah sosok yang loyal terhadap Imam Khomeini sebagai mentor dan pendahulunya. Di balik kesetiannya, ia disebut tak segan-segan memerintahkan pembunuhan kepada siapapun yang menentang kepemimpinan Khomeini.

2. Kriminalisasi Ulama

Imam Khomeini mewariskan Wilayatul Faqih kepada Khamenei untuk terus ditegakkan sebagai sistem kepemimpinan di Iran. Untuk menjaga itu, Khamenei tak segan-segan memenjarakan ulama besar yang menetang sistem tersebut. Beberapa di antaranya seperti Ayatullah Al Shirazi, Hassan Tabatabaei Qomi, hingga Ayatullah Jooybari.

3. Kekuasaan Ulama Kelas Menengah

Dalam sumber tertentu, disebutkan bahwa Khamenei awalnya hanyalah seorang ulama kelas menengah. Levelnya jauh dibanding pendahulunya, yakni Khomeini. Bahkan, ketika diangkat sebagai pemimpin tertinggi Iran, Khamenei belum menyandang gelar Ayatullah. Gelar itu diberikan kepadanya beberapa tahun kemudian.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini