Virus Corona Jenis Baru Mewabah di Kenya, Ratusan Unta Mati

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Ratusan unta di timur laut Kenya dikabarkan mati karena terjangkit penyakit misterius yang disinyalir virus corona jenis baru.

Namun, virus corona pada unta tidak menimbulkan risiko bagi manusia tapi telah menyebabkan lebih dari 200 unta mati. Pihaknya memperingatkan angka tersebut kemungkinan terus bertambah sebab sebagian besar kasus tidak dilaporkan.

Pejabat kesehatan Marsabit dan pemerintah setempat mengatakan virus corona terkait Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) bertanggung jawab atas kematian ratusan unta tersebut.

“Virus corona pada unta ini ditemukan dalam populasi unta dan tiga orang … yang mengurusi unta, yang terbukti tertular virus corona,” kata Direktur kesehatan masyarakat daerah Marsabit, Adano Kochi kepada wartawan.

Bonaya Racha, pimpinan setempat yang mewakili pemerintah di daerah tersebut, mengatakan unta-unta mengalami batuk parah, kedua kelenjar getah bening mereka membengkak sebelum meninggal.

Penduduk setempat kini merasa khawatir meski telah diyakinkan bahwa virus corona unta tidak berisiko pada mereka sebab mayoritas penduduk bergantung pada produk unta seperti susu, daging dan keju.

Namun, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut MERS berasal dari unta di Arab Saudi, Mesir, Oman dan Qatar. WHO pun menyarankan warga di Timur Tengah hanya memakan daging unta yang dimasak matang serta melarang warga meminum kencing unta, yang kerap dianggap sebagai obat.

Meskipun MERS-CoV juga menyebar antar manusia, tetapi tidak gampang. Penularan antar manusia, menurut WHO hanya terjadi antara anggota keluarga, pasien ke dokter dan para pekerja rumah sakit.

Wabah MERS di Timur Tengah pada 2012 adalah yang terbesar. Infeksi dilaporkan terjadi hingga ke 24 negara. Jumlah korban tewas mencapai 525 orang, dengan 86 persennya berada di Arab Saudi. Hingga saat ini total korban mencapai 858 jiwa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

MK Hapus Presidential Threshold 20%, DEMA UIN Sunan Kalijaga: Hak Politik danKedaulatan Rakyat Telah Kembali

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta merespon langkah Mahkamah Konstitusi yang telah mengabulkan gugatan yang diajukan oleh Enika Maya Oktavia, Enika Maya Oktavia, Faisal Nasirul Haq, dan Tsalis Khoriul Fatna. Mereka seluruhnya adalah mahasiswa sekaligus anggota Komunitas Pemerhati Konstitusi (KPK) Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
- Advertisement -

Baca berita yang ini