Tinjau Jembatan Rusak, Pjs Bupati Sleman Harap Kerjasama Pemkab dan Akademisi Lakukan Tindaklanjut Uji Kelayakan Infrastruktur Jembatan

Baca Juga

Mata Indonesia, Sleman – Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan (DPUPKP) bersama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan tinjauan jembatan rusak yakni di Jembatan Padasan penghubung Cangkringan – Pakem dan Jembatan di Kalurahan Bimomartani Ngemplak pada Selasa, (2/10). Peninjauan dipimpin secara langsung oleh Pjs Bupati Sleman, Kusno Wibowo.

Jembatan yang ditinjau mayoritas tampak berlubang di sejumlah titiknya dan beberapa kayu sebagai penyangganya dinilai mulai lapuk, sehingga hal tersebut dirasa mengganggu kenyamanan dan keamanan para pengguna jalan.

Pjs Bupati Sleman menyampaikan dua hal yakni jembatan yang ditinjau diperlukan pemeliharaan lebih lanjut karena jembatan ini dibutuhkan untuk aksesibilitas masyarakat di dua wilayah tersebut. Kemudian selanjutnya diperlukan peninjauan rutin terkait kondisi jembatan-jembatan penghubung yang vital di beberapa wilayah di Sleman.

“Kedepan Pemkab Sleman melalui DPUPKP akan bekerjasama dengan akademisi UGM melalui program pengabdian masyarakat untuk meninjau dan melakukan assesment jembatan-jembatan di Sleman. Nantinya hasil assesment yang dilakukan akademisi UGM diserahkan kepada DPUPKP mana yang perlu ditindaklanjuti dan selanjutnya menjadi masukan untuk kebijakan Pemkab Sleman,” ujar Kusno

Kusno menyampaikan kolaborasi dan sinergi antara Pemkab dan Akademisi adalah wujud kolaborasi luar biasa. Kolaborasi ini diharapkan dapat berlanjut serta akan menjadi bagian inovasi untuk kemajuan infrastruktur di Kabupaten Sleman agar aman untuk digunakan sebagai penghubung wilayah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini